News & Research

Reader

4 Saham ARA saat IHSG Ngegas Lagi, termasuk WIFI dan CBDK
Thursday, January 16, 2025       17:42 WIB

JAKARTA, investor.id -Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) ditutup ngegas lagi, karena naik27,95 poin (0,39%) ke level 7.107,5 pada Kamis (16/1/2025). Hal itu karena sentimen kunci dari eksternal dan domestik.
Empat saham kasih untung besar hingga menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA), termasuk dan .
Berdasarkan data RTI, sebanyak 289 saham terpantau naik, 302 saham turun, dan 209 saham stagnan. Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 13,21 triliun. Volume perdagangan sebanyak 16,66 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.617.884 kali.
Hampir seluruh sektor saham menguat pada penutupan pasar hari ini. Penguatan terbesar terjadi pada sektor properti sebesar 1,1%. Diikuti penguatan di sektor keuangan 0,8%, sektor energi 0,7%, sektor infrastruktur 0,4%, dan sektor barang baku 0,3%.
Sedangkan pelemahan hanya terjadi pada sektor barang konsumsi non primer 1,4%, sektor kesehatan 0,5%, dan sektor teknologi 0,4%.
Sementara itu, saat IHSG hari ini menguat lagi, indeks saham Asia juga kompak menghijau. Shanghai (China) naik 0,2%, Straits Times (Singapura) terkerek 0,8%, Nikkei (Jepang) menguat 0,3%, dan Hang Seng (Hong Kong) melonjak 1,2%.
Saat IHSG hari ini kembali naik, empat saham kasih untung besar hingga menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA) dan masuk dalam daftar top gainers hari ini. Sebab, melejit hingga 25%.
Saham ARA
Empat saham ARA tersebut adalah PT Aman Agrindo Tbk () melesat 25% menjadi Rp 515 dan PT Super Energy Tbk () terkerek 24,8% menjadi Rp 3.070.
Ada pula, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk () terdongkrak 24,4% menjadi Rp 915 dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk () naik 19,9% menjadi Rp 8.725.
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, IHSG hari ini karena sentimen kunci dari eksternal dan domestik. Untuk sentimen eksternal berasal dari momentum positif dari pasar global setelah merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Sedangkan dari sentimen domestik, Pilarmas menyebut, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga dan memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Keputusan ini tentunya di luar dari prediksi pasar.
"Meski demikian, keputusan tersebut menunjukan sebagai upaya dalam menjaga daya beli masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (16/1/2025).

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM