News & Research

Reader

Bursa Sore: Saham Asia Mixed, Ekonomi China Melambat, IHSG Terkoreksi
Monday, January 17, 2022       16:05 WIB

Ipotnews - IHSG gagal bertahan di zona hijau berlanjut hingga sesi sore berakhir pada perdagangan hari Senin (17/1). IHSG tergelincir turun sebesar 0,72 persen (49 poin) ke level 6.645.
Indeks LQ45 -0,52% ke 948.
Indeks IDX30 -0,48% ke 507.
Indeks IDX80 -0,66% ke 132.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -1,43% ke 555.
Indeks Kompas100 -0,57% ke 1.179.
Indeks Sri Kehati -0,38% ke 374.
Indeks SMInfra18 -0,78% ke 299.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp9,84 triliun. Volume perdagangan sebanyak 166,52 juta lot saham. Investor asing net buy Rp77,07 miliar. Rupiah down 0,20 persen terhadap USD di level Rp14.324 (03.30 PM).
Bursa Asia
Pasar saham Asia variatif pada perdagangan hari Senin (17/1) di sesi sore. Data ekonomi China memberi sinyal ekonomi negara tersebut tertekan akibat kebijakan pengendalian covid-19, mendorong pelonggaran moneter. Pasar saham Korsel tumbang 1 persen.
Pertumbuhan ekonomi China kuartal IV mengalahan perkiraan, tetapi masih di level terendah dalam 1,5 tahun terakhir. Data penjualan ritel China juga mengecewakan, menggarisbawahi dampak kebijakan pengendalian pandemi corona.
Namun jatuhnya pasar aset berisiko dibatasi oleh kejutan pemangkasan suku bunga acuan kredit oleh bank sentral China yang menurut para analis bisa menjadi permulaan.
"Kami perkirakan Pemerintah China melakukan pelonggaran moneter lebih yang lebih tegas untuk menghasilkan rebound pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen," kata tim analis HSBC .
Penjualan ritel China hanya naik 1,7% (YoY) di bulan Desember, meleset dari perkiraan untuk kenaikan 3,7%. Output industri berjalan lebih baik dan ekonomi secara keseluruhan tumbuh sedikit di atas perkiraan sebesar 4,0% pada kuartal keempat 2021. Sepanjang 2021 ekonomi China tumbuh 8,1 persen di bawah perkiraan sebesar 8,4 persen.
Pasar saham China ke zona hijau saat akhir sesi. Indeks Shanghai Composite bertambah 0,58 persen ke 3.541 dan Indeks Shenzhen Component menguat 1,51 persen ke 14.363.
Di pasar saham Jepang Indeks Nikkei 225 naik 0,74 persen ke 28.333 sementara Indeks Topix juga naik 0,46 persen ke 1.986.
Bursa saham Australia ke zona hijau. Indeks S&P/ASX200 naik 0,32 persen ke 7.417. Sementara Indeks Kospi di bursa Korsel melemah 1,09 persen ke 2.890. Indeks Kosdaq turun 1,39 persen ke 957. Adapun Indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,68 persen ke level 24.218.
Indeks dolar AS naik 0,07 persen ke level 95,099.
Kurs Yen naik di posisi 114,34 terhadap USD dari sebelumnya di 115,5.
Nilai tukar dolar Australia naik 0,15 persen ke level $0,7217 terhadap dolar AS.
Bursa Eropa
Market saham Eropa bergerak lebih tinggi pada perdagangan hari Senin (17/1) pagi waktu setempat. Pelaku pasar global mencerna data pertumbuhan ekonomi terbaru China. Indeks FTSE di Inggris terlihat naik 22 poin ke 7.565. Selanjutnya Indeks DAX (Jerman) bertambah 47 poin di level 15.930 dan Indeks CAC-40 (Prancis) menguat 20 poin pada posisi 7.163.
Minyak
Harga minyak menguat pada hari Senin (17/1) saat sesi sore. Minyak mentah berjangka Brent ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Investor berspekulasi bahwa pasokan akan tetap ketat di tengah produksi yang tertahan oleh produsen utama seiring permintaan global tidak terganggu oleh varian virus corona Omicron. Minyak Brent naik 40 sen ke harga USD86,46 per barel. Minyak WTI melaju 58 sen ke harga USD84,40 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM