News & Research

Reader

Bursa Pagi: Global-Regional Berbeda Arah, IHSG Berpeluang Melaju
Friday, May 20, 2022       08:21 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (20/5), bursa saham Asia dibuka menghijau, melawan tren penurunan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street di tengah kekhawatiran inflasi dan prospek kenaikan suku bunga yang dapat memicu resesi.
Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang naik 0,46%. Investor menunggu rilis suku bunga pinjaman acuan bank sentral China hari ini.
Mengawali sesi perdagangan hari ini, indeks ASX 200, Australia dibuka meningkat 0,74%. Indeks berlanjut melaju 0,97% (68,8 poi) ke posisi 7.133,3 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka melaju 1%, dan berlanjut melompat 1,14% ke level 2.621,78 .
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menguat 0,21% (67,65 poin) menjadi 26.460,49, setelah dibuka naik 0,41% dan Topix bertambah 0,23%. Rilis indeks harga konsumen periode April, termasuk energi tapi tidak termasuk makanan segar, menunjukkan kenaikan 2,1% yoy, sesuai ekspektasi.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka di zona hijau, melesat 1,74% (350,27 poin) ke level 20.470,95 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China naik 0,33% menjadi 3.107,09.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang berbeda arah, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan mempertahankan kenaikan 0,41% menjadi 6.823. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melonjak 1,72% ke level USD23,66.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan kenaikan, menggeser rentang konsolidasi ke posisi yang lebih tinggi. Sejumlah indikator pergerakan indeks mengindikasikan potensi kenaikan indeks menguji level  resistance  di kisaran level 6.900-7.000, dalam kondisi netral, selama tidak bergerak turun ke bawah level  support  di posisi 6.600.
Tim Riset Indo Premier berpendapat,naiknya mayoritas harga komoditas dan peluang kembali berlanjutnya kenaikan saham sektor teknologi, serta sedikit meredanya tekanan jual indeks di bursa Wall Street, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.
IHSG diprediksi akanbergerak menguatdengan support 6,770di level dan resist di level6,870. Beberapa ekuitas yang dicermati, antara lain;
  • Stocks: (Buy).Support: Rp2,420,Resist: Rp2,500, (Buy). Support: Rp1,685,Resist:Rp1,725, (Buy on Weakness). Support: Rp6,400, Resist: Rp6,550, (Buy on Weakness).Support: Rp1,020, Resist:Rp1,045
  • ETF: (Buy on Weakness).Support: Rp517,Resist: Rp526, (Buy on Weakness). Support: Rp511,Resist:Rp520, XMTS (Buy on Weakness).Support: Rp500,Resist: Rp505.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi kembali ditutup memerah. Investor terus membuang ekuitas di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed untuk melawan lonjakan inflasi akan memicu resesi. S&P 500 dan Nasdaq sudah anjlok lebih dari 3% pekan ini, sementara Dow terpangkas 2,9%. Data klaim pengangguran mingguan AS pekan lalu naik menjadi 218.000, petunjuk terbaru bahwa pertumbuhan ekonomi sedang melambat.
Dampak inflasi terhadap emiten ritel masih menghantui pasar. Saham Target anjlok lagi 5,1%, setelah longsor 24% pada sesi perdagangan kemarin. Cisco rontok 13,7%, setelah merilis pendapatan kuartalan yang jauh dari ekspektasi analis.Beberapa saham teknologi bergerak naik. Saham Synopsys dan Datadog melambung 10,3%, dan 9,6%. Nvidia dan Amazon juga berakhir di zona hijau.
  • S&P 500 melorot 0,58% (-22,89 poin) ke posisi 3.900,79..
  • Dow Jones Industrial Average merosot 0,75% (-236,94 poin) ke level 31.253,13.
  • Nasdaq Composite turun 0,26% (-29,66 poin) menjadi 11.388,50.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga terpuruk di teritori negatif, dihantui kekhawatiran inflasi. Data inflasi Inggris periode April melonjak ke level tertinggi 40 tahun, yakni 9%, terutama karena harga makanan dan energi melesat mendorong krisis biaya hidup di negara itu.
Indeks STOXX 600 anjlok 1,37% menjadi 427,99, dipimpin kejatuhan harga saham makanan dan minuman sebesar 3,6%. Saham HomeServe meroket lebih dari 10% memimpin STOXX 600. Sebaliknya Royal Mail rontok lebih dari 12% setelah meleset dari ekspektasi laba.
  • DAX 30 Jerman melorot 0,9% (-125,46 poin) menjadi 13.882,30.
  • FTSE 100 Inggris anjlok 1,82% (-135,35 poin) ke level 7.302,74.
  • CAC 40 Prancis merosot 1,26% (-80,23 poin) ke posisi 6.272,71.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi adi berakhir turun ke level terendah dua pekan. Dolar mencatat penurunan tajam terhadap yen Jepang dan franc Swiss. Dolar juga bernasib buruk terhadap mata uang berisiko, termasuk dolar Australia dan Selandia Baru. Penurunan tajam nilai tukar mata uang tersebut mendorong aksi beli beberapa pembeli.
Euro dan poundsterling juga menguat terhadap dolar. Indeks Dolar (Indeks DXY) merosot 1,02% menjadi 102,72. Indeks DXY mencapai level tertinggi hampir dua dekade, pekan lalu, karena sikap  hawkish  The Fed dan meningkatnya kekhawatiran tentang kondisi ekonomi global. Indeks Dolar sudah melesat 7,5% sejauh tahun ini.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0582

-0.0006

-0.06%

7:13 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2469

0.0002

+0.02%

7:13 PM

Yen (USD-JPY)

127.7200

-0.0700

-0.05%

7:13 PM

Yuan (USD-CNY)

6.7125

-0.0417

-0.62%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,719.00

30.500

+0.21%

3:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 19/5/2022 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi  rebound  dari penurunan dua hari, didukung depresiasi dolar dan ekspektasi China bakal melonggarkan pembatasan penguncian yang dapat meningkatkan permintaan. Pasar bergerak liar, Brent dan WTI melesat hampir USD5 per barel dalam rentang beberapa jam, pulih dari kerugian awal pekan ini.
Investor mencermati rencana pelonggaran pembatasan Covid mulai 1 Juni di Shanghai. Kenaikan haga minyak agak tersendat, karena jalur permintaan yang tidak pasti. Investor mengkhawatirkan kenaikan inflasi dan tindakan yang lebih agresif dari bank sentral.
  • Harga Brent untuk pengiriman Juli naik USD2,93 (2,7%) ke USD112,04 per barel.
  • Harga WTI untuk pengiriman Juni naik USD2,62 (2,4%) ke USD112,21 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melaju lebih dari 1%. Penurunan dolar dan imbal hasil US Treasury meningkatkan daya tarik emas sebagai  safe-haven.  Rilis data ketenagakerjaan AS yang lemah menambah kekhawatiran ekonomi.
Meski jumlah orang Amerika yang menganggur berada di level terendah sejak 1969 pada awal Mei, klaim pengangguran mingguan secara tak terduga naik pekan lalu. Harga logam berharga lainnya; perak spot melesat 2,5% menjadi USD21,92 per ounce, platinum melejit 3,1% menjadi USD964,23 dan paladium naik 0,1% menjadi USD2.018,06.
  • Harga emas di pasar spot melonjak 1,4% menjadi USD1.840,97 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS juga naik 1,4% menjadi USD1.841,2 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM