News & Research

Reader

Bursa Sore: Saham Asia Minus, Data Ekonomi China Lesu, IHSG Memantul Naik
Thursday, January 13, 2022       15:50 WIB

Ipotnews - IHSG bangkit dan keluar dari tekanan saat sesi sore berakhir pada perdagangan hari Kamis (13/1). IHSG menguat sebesar 0,17 persen (11 poin) ke level 6.658.
Indeks LQ45 +0,71% ke 950.
Indeks IDX30 +0,75% ke 508.
Indeks IDX80 +0,63% ke 133.
Jakarta Islamic Indeks (JII) +0,39% ke 562.
Indeks Kompas100 +0,56% ke 1.184.
Indeks Sri Kehati +0,66% ke 374.
Indeks SMInfra18 +1,59% ke 301.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , -W2.
Nilai transaksi Rp10,36 triliun. Volume perdagangan sebanyak 218,27 juta lot saham. Investor asing net buy Rp587,85 miliar. Rupiah menguat 0,20 persen terhadap USD di level Rp14.294 (03.30 PM).
Bursa Asia
Saham Asia akhirnya terseret ke zona merah saat sesi sore pada hari Kamis (13/1) seiring pelemahan data perekonomian China meskipun investor tampak lega bahwa data inflasi USA tidak cukup panas untuk memaksa pengetatan moneter the Fed yang lebih cepat.
Market Asia jatuh setelah data menunjukkan kucuran kredit di China periode Desember melemah lebih besar dari perkiraan, menyebabkan sektor properti dan konsumsi tenggelam.
Inflasi USA naik 7 persen, merupakan level tertinggi tahunan dalam 40 tahun terakhir. Para investor telah kembali diyakinkan oleh fakta bahwa kenaikan inflasi tersebut bukan kejutan karena the Fed tampak menyiapkan kenaikan suku bunga segera di bulan Maret.
"Pasar di Asia dimana tekanan inflasi umumnya lebih tenang dapat menawarkan peluang lindung nilai risiko yang menarik, kata Jim McCafferty, analis Nomura. "Bila Anda investor global dan Anda telah melihat penguatan signifikan pasar USA selama 2021. Jika inflasi sebagai ancaman maka banyak investor mungkin tergoda untuk merelokasi dana dari developed market ke kombinasi developed markets di Barat dan developing markets di Asia Timur," ujarnya.
Pasar saham China turun tajam saat akhir sesi. Indeks Shanghai Composite tumbang 1,17 persen ke 3.555 dan Indeks Shenzhen Component melemah 2 persen ke 14.138. Market saham Hong Kong bergerak melemah setelah Indeks Hang Seng down 0,15 persen.
Sedangkan pasar saham Jepang juga terkoreksi. Indeks Nikkei 225 melorot 0,96 persen ke 28.489 sementara Indeks Topix turun 0,68 persen ke 2.005. Saham ritel menekan bursa Jepang. Seven & I drop 3,28 persen dan Fast Retailing drop 2 persen. Di bursa Korsel, Indeks Kospi down 0,35 persen ke 2.962.
Bursa saham Australia ke trend penguatan. Indeks S&P/ASX200 naik 0,48 persen ke 7.474 ditopang emiten finansial dan pertambangan. Saham Rio Tinto naik 4,13 persen dan BHP naik 3,83 persen.
Indeks dolar AS drop ke level 94,982 dari sesi sebelumnya di atas kisaran level 95 pekan lalu.
Kurs Yen naik di posisi 114,56 terhadap USD dari sebelumnya di 115.
Nilai tukar dolar Australia naik ke level $0,7284 terhadap dolar AS.
Bursa Eropa
Market saham Eropa dibuka datar menjadi lebih rendah pada hari Kamis (13/1) pagi karena pasar global goyah menyusul data inflasi AS terbaru yang menunjukkan harga konsumen naik sekali lagi pada bulan Desember. Indeks FTSE (Inggris) stagnan pada level 7.539. Indeks DAX (Jerman) melemah 11 poin ke 16.029 dan Indeks CAC-40 (Prancis) turun 9 poin ke 7.222.
Minyak
Harga minyak tergelincir turun pada hari Kamis (13/1) saat sesi sore, memangkas keuntungan besar dari dua sesi sebelumnya, di tengah ketidakpastian atas permintaan jangka pendek karena kasus varian Omicron yang sangat menular dari virus corona melonjak di seluruh dunia. Minyak Brent drop 0,5 persen ke harga USD84,23 per barel. Minyak WTI melorot 0,5 persen ke harga USD82,21 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM