News & Research

Reader

Emiten Jagoan Lo Kheng Hong Ungkap Dividen, Potensi per Sahamnya Segini
Saturday, April 26, 2025       16:15 WIB

JAKARTA, investor.id- Emiten portofolio Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk () akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 25 juta atau setara Rp 421,23 miliar untuk tahun buku 2024.
Itu sebagaimana diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Jumat (25/4/2025).
Dengan jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 2,75 miliar saham, maka potensi dividen per sahamnya sekitar Rp 153.
Dividen tersebut setara dengan 17,98% dari laba bersih perusahaan yang tercatat sebesar US$ 139,36 juta sepanjang 2024.
Pada perdagangan 25 April 2025 kemarin, saham ditutup memerah 1,49% ke level Rp 3.310. Dengan demikian, potensi yield dividen sekitar 4,6%.
Turun
Selain itu, RUPST juga menyepakati penyisihan sebesar US$ 100 ribu untuk cadangan umum, sementara sisa laba sebesar US$ 114 juta dibukukan sebagai saldo laba ditahan untuk mendukung keberlanjutan kegiatan usaha perseroan.
Investor akan menerima pembayaran dividen pada tanggal 28 Mei 2025.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, total nilai dividen mengalami penurunan sekitar 48% dari Rp 812,18 miliar yang dibagikan untuk tahun buku 2023.
Direktur , Hans Christian Manoe, menyampaikan bahwa pembagian dividen tetap menjadi komitmen perusahaan setiap tahun, meskipun kondisi pasar mengalami penyesuaian.
"Tahun 2023 dengan net income sebesar US$ 280 juta kami bagikan dividen US$ 50 juta. Maka, dengan laba bersih US$ 139 juta tahun 2024, kami distribusikan US$ 25 juta. Turunnya hanya setengahnya," ujar Hans dalam paparan publik yang digelar secara daring dan luring di Jakarta. Jumat (25/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa penurunan laba bersih dipengaruhi oleh melemahnya harga batu bara acuan serta penurunan volume produksi. Meski demikian, manajemen tetap berupaya menjaga kinerja operasional agar pengembalian terhadap pemegang saham tetap kompetitif.
"Kami terus berupaya meningkatkan efisiensi agar return on equity tidak mengalami penurunan yang signifikan," kata Hans.
Sebelumnya, telah mencatatkan laba bersih US$ 139,36 juta dan pendapatan konsolidasi sebesar US$ 1,2 miliar sepanjang 2024. Volume overburden removal mencapai 270,34 juta BCM dan produksi batu bara mencapai 39 juta ton. Perseroan juga terus memperkuat diversifikasi bisnis, termasuk melalui akuisisi tambang baru dan efisiensi biaya operasional, untuk menjaga ketahanan bisnis di tengah volatilitas harga komoditas.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru