News & Research

Reader

Investasi Obligasi Pilihan Tepat untuk Konsisten Pendapatan ... Ini Alasannya
Sunday, September 27, 2020       19:06 WIB

Ipotnews - Investasi di obligasi adalah pilihan tepat bagi pemilik modal yang ingin dananya tetap tumbuh, dan memberikan hasil investasi yang konsisten. Ada beberapa alasan mengapa obligasi menjadi salah satu instrumen yang paling banyak diburu oleh pemilik modal, terutama obligasi pemerintah seperti ORI atau SBN.
Vice President Wholesale Sales Aberdeen Standard Investments, Andy Chandra mengatakan, setidaknya ada tiga alasan utama mengapa obligasi menjadi instrumen yang patut dibeli oleh investor termasuk investor pemula. Pertama, obligasi memberikan kepastian  return  yang bisa didapatkan secara teratur oleh pemegang SBN, hingga jatuh tempo.
Obligasi yang diterbitkan pemerintah cenderung memberikan  return  yang lebih tinggi dibandingkan dengan swasta. Selain itu kepastian fundamental ditopang oleh APBN , sehingga dinilai lebih menggiurkan oleh sebagian pihak dibandingkan obligasi dari swasta.
"Konsistensi  income  obligasi memberikan imbal hasil berupa kupon yang regular. Ada yang perbulan, ada per tiga bulan ada per enam bulan tergantung jenis obligasinya. Intinya obligasi itu memberikan konsistensi  income ," kata Andy dalam webinar dalam acara FestiFund2020 yang digelar oleh PT Indo Premier Sekuritas secara paralel, Minggu (27/9).
Alasan lain mengapa obligasi merupakan pilihan tepat adalah risiko yang menyertainya lebih kecil atau minimal. Dibandingkan dengan investasi di pasar saham, risiko di obligasi relatif lebih terjaga sehingga nilai investasi yang ditanamkan sangat kecil kemungkinan tergerus.
Namun Andy mengakui, dengan tingkat risiko yang rendah,   hasil investasi   yang bisa dikantongi oleh pemilik modal atau pemegang surat utang tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan saham.
"Ketika investor membeli obligasi, nantinya dana itu minimal akan kembali seperti semula, resikonya minim dibandingkan saham. Obligasi sekarang yang jatuh temponya 10 tahun,  rate- nya pertahun sekitar 7 persenan. Tapi memang bisa lebih rendah dari pada saham," sambung Andy.
Andy menjelaskan pentingnya pemilik modal untuk memilih obligasi sebagai instrumen investasi adalah untuk diversifikasi portofolio investasi. Dia menyarankan agar pemilik modal, baik investor pemula atau investor ulung untuk bisa memecah asetnya dalam beberapa varian produk investasi. Hal itu penting dilakukan agar risiko juga bisa terpecah ketika salah satu instrumen investasi mengalami permasalahan. Dengan begitu kerugian yang dialami oleh pemilik modal bisa ditekan.
"Ini sebagai upaya diversifikasi,  ngapain  kita taruh aset di dalam satu klaster aja, sebab ada masanya suatu instrumen itu  nggak  selalu  perform . Ketika saham  perform  atau obligasi  nggak  perform maka risiko bisa mengecil," ujarnya. (Marjudin)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM