News & Research

Reader

Konsumsi Rumah Tangga Terjaga, Diamond Food (DMND) Pede Omset Naik Double Digit
Wednesday, October 05, 2022       17:16 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Diamond Food Indonesia Tbk () hingga akhir tahun 2022 optimis dapat membukukan omset penjualan dan laba bersih hingga double digit atau minimal 10% dari tahun 2021. Optimisme sejalan dengan tingginya kebutuhan belanja rumah tangga.
Direktur Utama Diamond Food Indonesia () Chen Tsen Nan mengatakan, untuk mencapai target itu perseroan akan meningkatkan penetrasi ke konsumen ritel kalangan menengah ke bawah dengan produk yang lebih relevan sehingga akan meningkatkan produktivitas dan juga penjualan.
"Selain itu, perseroan juga akan memberikan pengalaman berbelanja kepada para pelanggan melalui proses transformasi digital," jelasnya dalam paparan publik virtual, Rabu (5/10/2022).
Direktur Diamond Food Indonesia () Richard Johannes Purwadi melanjutkan, ekspansi penjualan itu akan dilakukan pada seluruh channel penjualan dan seluruh wilayah bisnis perseroan. Ia menyebutkan saat ini perseroan memiliki total 39 toko termasuk 8 toko baru yang dibuka pada tahun 2022.
"Dengan demikian strategi ini diharapkan perseroan dapat menyelaraskan produk dan efisiensi biaya operasional," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Diamond Food Indonesia () Philip Min Lin Chen mengungkapkan, optimisme pertumbuhan penjualan dan laba bersih juga dilandaskan oleh tingginya kebutuhan belanja rumah tangga yang menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Namun, perseroan tidak lengah dan mewaspadai resiko kondisi dan operasi bisnis yang akan menjadi tantangan dalam suatu ekspansi," kata dia.
Produk Susu
Menyoal kenaikan inflasi yang menghadang, Chen Tsen Nan kembali mengatakan, bahwa hal itu mampu dijaga dengan adanya kenaikan gaya hidup dari para konsumen dibarengi dengan kemampuan adaptif dari perseroan dalam pemasaran melalui e-commerce. Ia juga menyebutkan bahwa produksi susu yang menjadi salah satu produk dari perseroan saat ini tidak mengalami hambatan meski sedang marak wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Sementara itu, pada tahun ini perseroan diketahui menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar Rp 350 miliar. Secara rinci sebesar Rp 100 miliar sudah digunakan oleh perseroan untuk menyelesaikan proyek yang sudah berjalan pada tahun ini dan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk membiayai untuk perluasan fasilitas produksi.
Adapun soal aksi korporasi, belum lama ini baru saja menyelesaikan akuisisi PT FIT Indonesia Tama (FIT), aksi ini dilakukan oleh anak usaha perseroan yakni PT Sukanda Djaya pada 16 September 2022 lalu. Sukanda Djaya selaku anak usaha membeli sebanyak 82,170 saham FIT atau mewakili seluruh saham.
Chen Tsen Nan mengungkapkan, bahwa akuisisi FIT diharapkan mampu menambah variasi portofolio produk dan merek yang dimiliki oleh perseroan serta menjadi salah satu house brand yang dapat meningkatkan pendapatan perseroan. Untuk diketahui, dengan selesainya akuisisi ini perseroan memegang lebih dari 50 merek.
"Pasca akuisisi kami akan melakukan pendistribusian produk FIT bersama portofolio produk saat ini di segmen ritel, memperkenalkan kepada konsumen Diamond Grup serta mendistribusikan produk dari FIT ke seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.
Hingga semester I-2022, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebanyak Rp 4,05 triliun, jumlah itu bertumbuh 20,82% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yakni Rp 3,35 triliun. Pertumbuhan pendapatan in disumbang oleh segmen produk bermerk sebesar Rp 3,35 triliun dan sisanya sebesar Rp 412,37 miliar disumbang oleh produk tidak bermerek.

Sumber : Investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM