News & Research

Reader

Market Review Fixed Income 2019/07/22
Monday, July 22, 2019       11:31 WIB

Download PDF

Market Review
Pada Jumat (19/07) volume perdagangan SBN menjadi sebesar Rp16,8 triliun dengan frekuensi perdagangan menjadi 1252 kali. Volume jual-beli obligasi korporasi pada Jumat (19/07) menjadi sebesar Rp2,2 triliun, dengan frekuensi perdagangan menjadi 119 kali. Selanjutnya, harga rata-rata surat berharga negara (SBN) dengan 20 volume perdagangan tertinggi ditutup dengan harga 102,7, sedangkan harga obligasi korporasi ditutup dengan rata-rata harga di 100,5. Sementara itu, obligasi yang diperdagangkan antara lain FR077 (jatuh tempo 15/05/24; 106,6; 6,5%) dan FR078 (jatuh tempo 15/05/29; 107,8; 7,1%); Obligasi Bank Rakyat Indonesia II Tahap IIB (11/04/20; 100,6; 7,2%; AAA) dan Obligasi Indofood Sukses Makmur VIII (26/05/22; 103,1; 7,5%; AA+).
Ringkasan Berita
Pemerintah Akan Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara pada 23 Juli 2019
Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara ( SBSN ) atau Sukuk Negara pada Selasa, 23 Juli 2019 dalam mata uang rupiah dengan target indikatif Rp8 triliun untuk satu Surat Perbendaharaan Negara Syariah yakni SPNS 10012020 ( reopening ) dan lima sukuk berbasis proyek seri PBS014  (reopening) , PBS019  (reopening) , PBS021 ( reopening ), PBS022 ( reopening ), dan PBS015 ( reopening ) dengan perincian sebagai berikut:
o SPNS 10012020, jatuh tempo pada 10 Januari 2020, dengan diskonto;
o PBS014, jatuh tempo pada 15 Mei 2021; dengan imbas hasil 6,5%;
o PBS019, jatuh tempo pada 15 September 2023; dengan imbas hasil 8,25%;
o PBS021, jatuh tempo pada 15 November 2026; dengan imbas hasil 8,5%;
o PBS022, jatuh tempo pada 15 April 2034; dengan imbas hasil 8,625%;
o PBS015, jatuh tempo pada 15 Juli 2047; dengan imbas hasil 8%.
Kaji Obligasi Perpetual Untuk Pendanaan Perusahaan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (), sedang berencana menghimpun dana sebesar Rp5 triliun untuk pengerjaan proyek  contractor pre-financing  (CPF). Menurut Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk. Ade Wahyu, penhimpunan dana bisa berasal dari obligasi perpetual atau pun kredit sindikasi perbankan. Sebagai informasi,  perpetual bond  merupakan obligasi yang diterbitkan tanpa masa pelunasan dan pembayaran kupon dilakukan periodik untuk selamanya. Pada Desember 2018 perseroan telah menerbitkan instrumen yang sama dengan target penerbitan senilai Rp2 triliun. Akan tetapi investor hanya mampu menyerap sebesar Rp600 miliar. Padahal bunga yang ditawarkan untuk adalah sebesar 10,5%. Selain itu, memberikan opsi pelunasan  (call option)  setelah tahun ketiga. Namun jika opsi ini tidak diambil, tingkat bunga akan dinaikkan menjadi 2% dan di tahun kelima tingkat bunganya akan naik sebesar 4,5%. Dengan demikian investor berpotensi menerima kupon sebesar 17% setiap tahun bila perusahaan tidak mengeksekusi opsi pelunasannya.
Sumber: DJPPR, Bisnis

Sumber : IPS RESEARCH

powered by: IPOTNEWS.COM