Saham-saham smallcap di Wall Street kembali mengungguli saham-saham bigtech pada kenaikan hari keempat menandai berlanjutnya rotasi sektoral di US, di mana investor cenderung risk on -- keluar dari pilihan aman pada sektor bigtech dan masuk ke saham-saham old economy serta small cap.
Dow Jones naik +0.5% ke level tertinggi barunya, sementara indeks Smallcap Russel 2,000 naik +2.0% mengungguli Nasdaq dan S&P500. Rally terjadi menyusul komentar Gubernur The FED, Jerome Powell yg mengisyaratkan beberapa rilis data belakangan memberikan kepercayaan diri bagi The FED bahwa inflasi akan menuju target 2% dan lampu hijau untuk segera menurunkan suku bunga.
Di Asia, ekonomi China tercatat hanya tumbuh 4.7% yoy/0.7% qoq pada Q2 tahun ini, jauh dibawah estimasi 5.1% yoy/1.1% qoq oleh konsensus.
Sementara itu, Indonesia kembali mencatat surplus neraca perdagangan sebesar $2.39Bn pada Jun24 meski meleset dari estimasi karena lebih tingginya impor & lebih rendahnya ekspor, surplus ini merupakan yg terendah sejak 4 bulan terakhir.
Kondisi oversold pada Rupiah terhadap USD & kondisi overbought pada JCI membuat koreksi sehat yg terjadi di pasar keuangan dalam negeri tidak bisa dihindari. Rupiah melemah 87 poin sementara JCI terkoreksi -0.66% diiringi netsell tipis investor asing.
Pelaku pasar yg bearish mungkin akan menjustifikasi naiknya polling terhadap Trump akan memberikan sentimen positif terhadap dollar & tekanan terhadap pasar saham emerging market dan mrncoba mengabaikan data ekonomi yg mendukung outlook lebih baik pada pemangkasan suku bunga yg terus bermunculan.
o Metals
US mulai mendekati Indonesia untuk bergabung dalam kemitraan multinasional guna meningkatkan standar kesadaran lingkungan hidup melalui pembahasan kesepakatan critical mineral -- Hal yg berpotensi memicu lebih banyak investasi asing masuk ke sektor mineral nasional (Reuters)
o Cement
Secara keseluruhan volume penjualan domestik turun -1% yoy/-4% mom pada Jun24. Penjualan di area Jawa tumbuh +2% yoy, sementara ex-Jawa turun -5% yoy -- Penjualan Bulk tetap menjadi penopang. Volume penjualan turun -1% yoy/flat mom sementara tumbuh 6% yoy/-6% mom. Selain keduanya pabrikan semen secara total lain turun -10% yoy/-9% mom. Analis kami mengekspektasikan lemahnya kinerja Q2 untuk emiten semen r.ipot.id/?g=r/w/3ciacu
o
Merealisasikan pembelian kembali atau buyback sebanyak 272.06 juta lembar saham pada periode Jan-Jun 2024 dg rata harga pembelian Rp533.36/sh (Bisnis)
o Agenda Korporasi
16 Juli 2024
RUPS TAXI
17 Juli 2024
StockSplit CumDate
RUPS TGRA
18 Juli 2024
RI EndTrading -R
RUPS IFSH
o Agenda Ekonomi
US - Penjualan Ritel (Jun)
Disclaimer On
IndoPremier Wealth Management
Sumber : IPS RESEARCH
powered by: IPOTNEWS.COM
