News & Research

Reader

Pemegang Saham SMRA Setujui Pembagian Dividen Rp99 Miliar
Thursday, July 07, 2022       13:55 WIB

Ipotnews - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Summarecon Agung Tbk () menyetujui rencana pembagian dividen tunai senilai Rp6 per saham atau setara Rp99 miliar.
"Untuk dividen, kami mendapatkan pengesahan dan persetujuan di RUPS hari ini, bahwa kami akan membagikan Rp6 per saham dan totalnya berarti Rp99 miliar," kata Corporate Secretary , Jemmy Kusnadi saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Kamis (7/7).
Jemmy menyampaikan, dana untuk pembagian dividen tersebut bersumber dari total penghasilan komprehensif tahun berjalan Tahun Buku 2021 yang sebesar Rp548,92 miliar. mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2021 sebesar Rp323,71 miliar. Selain dialokasikan sebagai dividen, juga akan menyisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp5,49 miliar.
" RUPS juga menyetujui pengalihan dan/atau penjaminan aset perseroan melebihi 50 persen dari kekayaan bersih dalam rangka perolehan pendanaan dari lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank dan masyarakat".
Pada tahun ini, kata Jemmy, perseroan menyiapkan belanja modal (capex) untuk tahun ini sebesar Rp600 miliar untuk keperluan mengakuisisi lahan dan pengembangan  investment property . Sementara itu,  marketing sales  hingga Juni 2022 sudah mencapai Rp2,3 triliun atau sebesar 46 persen dari total target sebesar Rp5 triliun di 2022.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama , Adrianto P Adhi menyampaikan, selama lebih dari dua tahun melalui masa pandemi Covid-19, berbagai dampaknya juga dirasakan oleh . Beragam pembatasan mobilitas yang diterapkan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19, berakibat pada menurun aktivitas dan daya beli masyarakat.
Bahkan, lanjut dia, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) dan protokol kesehatan mengakibatkan operasional bisnis mengalami banyak keterbatasan, sehingga tidak dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan.
Dia memaparkan, selama 47 tahun berdiri, Summarecon sudah membangun tujuh kawasan berskala kota dan tidak hanya menghadirkan kota dengan ragam fasilitas, tetapi berperan dalam mendorong pertumbuhan pusat ekonomi baru. Saat ini, Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi disebut telah bertumbuh menjadi kawasan produktif, pusat niaga dan bisnis.
"Yang masih dalam pengembangan adalah Summarecon Bandung, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Emerald Karawang dan Summarecon Bogor," ujar Andrianto.
Dia menilai, pengembangan kawasan berskala kota akan membawa dampak positif bagi perekonomian, karena mendorong dibukanya beragam usaha dan kegiatan ekonomi, yang juga diikuti dengan tersedianya peluang lapangan kerja.
Dalam industri properti, ungkap Adrianto, menyadari bahwa bisnisnya merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki  multiplier effect , yaitu menggerakkan 174 sektor usaha lainnya. Mulai dari sektor jasa, bahan bangunan hingga membuka lapangan kerja, tidak hanya bagi 4.000 karyawan melainkan juga bagi 1.700 pekerja proyek di seluruh unit usaha.
"Untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan agar tetap produktif dan memberikan kontribusi positif bagi seluruh stakeholder di saat pandemi, kami secara ketat menjaga kualitas produk, menghadirkan desain produk yang mengadaptasi kebutuhan masyarakat, memberikan layanan berorientasi pada kepuasan pelanggan dan pemasaran produk dengan skema pembayaran lebih ringan dan suku bunga kredit yang relatif rendah," tutur Adrianto.
Dia menyampaikan, melalui penerapan berbagai strategi tersebut, sepanjang 2021 perseroan berhasil mencatatkan angka  marketing sales  (pra-penjualan) sebesar Rp5,2 triliun atau sebesar 30 persen di atas target Rp4 triliun dan sebesar 58 persen di atas pencapaian pada 2020 yang senilai Rp3,3 triliun. "Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," imbuhnya.
Pada unit usaha Pengembangan Properti, mencatatkan pendapatan Rp4,15 triliun atau bertumbuh 13 persen ( year-on-year ). Unit ini masih menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan , yakni sebesar 75 persen.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66 persen dari total pendapatan di unit Pengembangan Properti atau mengalami peningkatan 37 persen (y-o-y) menjadi Rp2,72 triliun.
Penjualan apartemen memberikan kontribusi 17 persen dari pendapatan di Unit Pengembangan Properti. Summarecon Serpong menjadi penyumbang pendapatan tertinggi, dengan Rp2,24 triliun.
Saat pelaksanaan RUPST hari ini, juga mengumumkan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, yaitu:
Dewan Komisaris
  • Soetjipto Nagaria: Komisaris Utama
  • Harto Djojo Nagaria: Komisaris
  • Edi Darnadi: Komisaris Independen
  • Lexy Arie Tumiwa: Komisaris Independen
  • Ge Lilies Yamin: Komisaris Independen

Direksi
  • Adrianto P Adhi: Direktur Utama
  • Liliawati Rahardjo: Direktur
  • Soegianto Nagaria: Direktur
  • Herman Nagaria: Direktur
  • Sharif Benyamin: Direktur
  • Lidya Tjio: Direktur
  • Nanik Widjaja: Direktur
  • Jason Lim: Direktur

(Budi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM