News & Research

Reader

Perusahaan Utilitas Jepang Akuisisi 25 Persen Saham Hero Global (HGII) Senilai Rp325 Miliar
Tuesday, January 14, 2025       20:14 WIB

IDXC hannel - Perusahaan utilitas asal Jepang, Shikoku Electric Power Company, Incorporated (Yonden) segera mengakuisisi 25 persen atau 1,62 miliar saham PT Hero Global Investment Tbk ().
Dengan harga initial public offering (IPO) Rp200 per saham, maka total transaksi tersebut bernilai Rp325 miliar.
Aksi koprorasi tersebut telah disepakati dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Share Purchase Agreement/CSPA) antara pemegang saham pendiri dan Yonden pada 8 November 2024.
Mengutip prospektus , transaksi tersebut akan dilakukan maksimal satu bulan sejak IPO yang telah dilaksanakan pada 9 Januari 2025 lalu.
Investasi ke kali ini di Indonesia merupakan yang pertama kalinya di level perusahaan holding. Pasalnya, selama ini investasi luar negeri Yonden dilakukan secara langsung pada perusahaan proyek.
Yonden memproyeksikan, Asia Tenggara akan terus mengembangkan energi terbarukan seiring dengan pertumbuhan ekonomi regional.
Setelah masuknya Yonden, komposisi saham akan menjadi 55 persen pada pendiri perusahaan, 25 persen saham Yonden, dan 20 persen saham publik. Dengan kata lain, para pendiri masih tetap menjadi pemegang saham pengendali.
Presiden Direktur , Robin Sunyoto menjelaskan bahwa seluruh persyaratan pengambilalihan 25 persen saham oleh Shikoku Electric Power (Yonden) telah tuntas.
"Kami bersyukur seluruh persyaratan dan administrasi pengambilalihan 25 persen saham oleh Yonden sudah beres. Kini tinggal menghitung hari saja untuk meresmikan transaksi ini," kata Robin dalam keterangan resminya, Selasa (14/1/2025).
Yonden yang juga tercatat di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO:9507, berdiri pada 1951. Perusahaan penyedia listrik yang membangkitkan dan menjual listrik di wilayah Shikoku, Jepang ini memiliki portofolio pembangkit listrik sebesar 5.332 megawatt yang bersumber dari hidro, termal, nuklir, dan surya.
Berdasarkan Laporan Keuangan Yonden per 31 Maret 2024, Yonden memiliki total aset sebesar 1,629,054 juta atau sekitar Rp167 Triliun dan operating revenuesebesar787,403 Juta atau sekitar Rp 81 Triliun. Yonden juga telah melakukan investasi di proyek energi mancanegara lainnya seperti Oman, Qatar, Chile, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Myanmar serta Vietnam.
saat ini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ( PLTM ) Parmonangan-1 berkapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW. Kedua PLTM ini berlokasi di Sumatera Utara.
Selain itu, juga turut berinvestasi dengan saham minoritas di Pembangkit Listrik Tenaga Biogas ( PLTB g) Ujung Batu kapasitas 3 MW di Riau.
Ke depan, berencana menambah kapasitas pembangkit EBT dengan membangun beberapa unit pembangkit hidro dengan total kapasitas 58 MW, PLTB g 6 MW, biomassa 8 MW, dan surya 10 MW sehingga total mencapai 100 MW hingga 2031.
Selain itu, akan memulai konstruksi pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) kapasitas 25 MW dan PLTM 10 MW yang berlokasi di Sumatera Utara mulai 2025."Kedua pembangkit ini ditargetkan beroperasi secara komersial (COD) pada 2028," ujar Robin.
Perihal kinerja, membukukan pertumbuhan laba bersih pada Januari-Juni 2024 sebesar 22,3 persen menjadi Rp26,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp21,5 miliar.
Per 30 Juni 2024, ekuitas mencapai Rp469,57 miliar atau tumbuh 3,6 persen secara tahunan. Sementara aset sebesar Rp727,9 miliar. Rerata pertumbuhan produksi listrik ( CAGR ) selama periode 2021-2023 sebesar 25,9 persen per tahun.

Sumber : idxchannel.com

powered by: IPOTNEWS.COM