News & Research

Reader

Pimpin Indeks Kompas100 Lagi, ARTO Siap Lanjutkan Reli di Sesi Kedua
Thursday, July 07, 2022       12:58 WIB

Ipotnews - Pada penutupan Sesi I perdagangan hari ini, saham PT Bank Jago Tbk () kembali melanjutkan proses kenaikan hingga berada di posisi teratas Indeks Kompas100, yang secara berturut-turut diikuti oleh saham PT Barito Pacific Tbk () dan PT Lippo Karawaci Tbk ().
Menurut analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova saat menanggapi lonjakan harga , Kamis (7/7), pergerakan harga saham Bank Jago di sesi pertama akhirnya berhasil menembus garis support Moving Average 5 hari (MA5) dan selanjutnya akan menghadapi target resistance berikutnya.
"Ada potensi rally lanjutan, jika berhasil menembus resistance 8.600 dan bertahan hingga penutupan sesi kedua," ujar Ivan.
Pada penutupan Sesi I perdagangan hari ini, harga tercatat melambung 6,73 persen ke level 8.325, dengan frekuensi transaksi sebanyak 6.089 kali dan nilai transaksi tercatat sebesar Rp100,59 miliar. Harga saham sempat menyentuh level tertinggi 8.375 atau setara dengan kenaikan 7,37 persen.
Sebelumnya, analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti mengatakan bahwa pada dasarnya, saat ini saham-saham digital memiliki outlook yang kurang bagus. "Karena adanya potensi kenaikan tingkat suku bunga," tegas Desy.
Tetapi, lanjut dia, apabila menganalisa secara prospek, masih cukup menarik, karena ekosistem digitalnya yang luas dan terus dikembangkan. Selain itu, saat ini juga menyasar ekosistem dari used car dan mulai memasuki lini bisnis syariah yang pasarnya cukup besar di Indonesia.
"Jasa yang ditawarkan pun masuk ke dalam kategori low cost, sehingga menjangkau semua kalangan. Track record menajemennya yang proven dalam mentransformasi digital bank. Fundamentalnya pun cukup bagus, karena sudah mampu mencetak keuntungan di 2021 dan menjadi bank digital pertama di Indonesia yang sudah untung," papar Desy.
Lebih lanjut Ivan mengatakan, saham yang pada sesi pertama berada di posisi kedua Indeks Kompas100, tercatat mampu bermain di atas garis support MA10 dan MA20, untuk selanjutnya menguji resistance 800 yang dibentuk oleh garis MA50. "Selama belum melewati level 800, maka status masih cenderung terkonsolidasi," ungkapnya.
Hingga penutupan Sesi I, harga saham berhasil menguat 6,29 persen ke level 760, dengan frekuensi transaksi sebanyak 5.011 kali dan nilai transaksi mencapai Rp43,58 miliar. Harga saham sempat menyentuh level tertinggi di posisi 780 atau setara dengan kenaikan sebesar 9,09 persen.
Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Tim Riset PT Indo Premier Sekuritas, masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang solid selama tiga bulan pertama tahun ini, meski dibayangi gejolak di pasar energi akibat konflik antara Rusia-Ukraina.
"Lonjakan harga minyak mentah karena ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan pengetatan margin petrokimia akibat dari permintaan di China yang melemah, menyebabkan pengetatan margin di segmen petrokimia," demikian disebutkan Tim Riset IndoPremier.
Seperti diketahui, pada Kuartal I-2022, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12 persen (year-on-year) menjadi USD813 juta. EBITDA konsolidasi yang dibukukan di kuartal pertama sebesar USD131,4 juta. "Terlepas dari kondisi yang menantang ini, perseroan menghasilkan laba bersih konsolidasi positif setelah pajak sebesar USD30 juta".
Sementara itu, menurut Ivan, kenaikan harga saham di sesi pertama hingga berada di posisi ketiga Indeks Kompas100 merupakan rebound minor. Namun, saham ini diperkirakan akan melanjutkan pola rebound-nya ke level 110. "Jika gagal ditutup di atas level ini, maka kemungkinan masih dapat melemah kembali esok hari," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, pada penutupan Sesi I, harga saham tercatat menguat sebesar 4,95 persen ke posisi 106, dengan frekuensi transaksi sebanyak 944 kali dan nilai transaksi sebesar Rp3,09 miliar. Pergerakan harga saham di paruh pertama perdagangan hari ini bermain di level 101-107.
(Budi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM