Ipotnews - Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 15-19 Juli 2024, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) hanya Rp9,6 triliun atau merosot 8,22 persen dibandingkan sepekan sebelumnya Rp10,46 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan saham yang dikutip Minggu (21/7), pelemahan kinerja perdagangan saham dalam sepekan terakhir juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian yang menyusut 5,3 persen menjadi 16,49 miliar saham dari 17,41 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di level 7.294 atau mengalami penurunan 0,45 persen dibandingkan saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya, yakni 7.327.
Dengan posisi IHSG yang berakhir di level 7.294, maka hingga akhir pekan ini nilai kapitalisasi pasar di BEI menjadi Rp12.358 triliun atau terkoreksi 0,96 persen dibandingkan akhir pekan sebelumnya yang mencapai Rp12.478 triliun.
Saat perdagangan Jumat (19/7), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp86,17 miliar. Namun untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 19 Juli, investor asing sudah mencatatkan nilai jual bersih Rp2,78 triliun.
Sepanjang pekan ini, BEI menerima pencatatan dua obligasi dan satu sukuk, yakni Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I-2024 senilai Rp500 miliar dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2024 senilai Rp500 miliar yang diterbitkan PT Bank Victoria International Tbk ().
Selanjutnya, BEI menerima pencatatan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III 2024 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dengan nilai emisi sebesar Rp1,5 triliun.
Dengan pencatatan tiga surat utang tersebut, maka saat ini jumlah obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang 2024 sebanyak 92 emisi dari 60 emiten senilai Rp77,28 triliun. Maka, total obligasi dan sukuk mencapai 603 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp487,72 triliun dan USD54,758 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.049,24 triliun dan USD502,1 juta. Adapun jumlah Efek Beragun Aset (EBA) yang tercatat di BEI sebanyak sepuluh emisi, dengan nilai emisi Rp2,93 triliun. (Budi/ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM