Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir sedikit lebih rendah, Senin, terbebani kejatuhan saham raksasa teknologi, sementara fokus tetap pada Federal Reserve, yang secara luas diprediksi memulai siklus pelonggaran kebijakannya minggu ini.
Indeks pan Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,16% atai 0,84 poin menjadi 515,11, mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turut, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Senin (16/9) atau Selasa (17/9) dini hari WIB.
Sementara, bursa regional utama variatif. Di Jerman, Indeks DAX menyusut 0,35% atau 66,19 poin menjadi 18.633,11, FTSE 100 Inggris naik tipis 0,06% atau 5,35 poin jadi 8.278,44, dan CAC Prancis berkurang 0,21% atau 15,81 pon menjadi 7.449,44.
Indeks teknologi Eropa merosot 1,2%, penurunan persentase terbesar di antara sektor utama STOXX, setelah melambung hampir 5% pekan lalu.
Ritel memimpin kenaikan dengan penguatan 0,9%, didorong lonjakan 3,1% saham H&M.
Semua mata akan tertuju pada keputusan suku bunga the Fed, Rabu, dengan pasar uang memperkirakan peluang 61% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, dan pelonggaran total 120 bp sepanjang 2024.
"Dengan the Fed bersiap untuk ikut serta dalam gerakan (pemotongan suku bunga), siklus pelonggaran global seharusnya menjadi pendorong bagi ekuitas setelah Bank Sentral Eropa memilih untuk memangkas suku bunga untuk kedua kalinya dalam tiga bulan," tulis tim analis Glenmede yang dipimpin Jason Pride.
"Momentum di balik siklus pelonggaran global secara historis merupakan sinyal bullish bagi ekuitas dalam jangka pendek hingga menengah."
Keputusan suku bunga bank sentral di Norwegia dan Inggris juga akan menjadi perhatian investor minggu ini.
Kepala Ekonom ECB, Philip Lane, mengatakan bank tersebut harus terus memangkas suku bunga secara bertahap, tetapi para pembuat kebijakannya menyatakan pandangan yang berbeda tentang cara memberi sinyal niat mereka mengingat ketidakpastian ekonomi.
Di antara penggerak individual, Rexel Prancis meroket 9,1% setelah emiten yang tercatat di Paris itu menolak tawaran akuisisi sekitar USD9,4 miliar dari QXO yang dipimpin miliarder Brad Jacobs.
Perusahaan obat Prancis, Ipsen, melesat 3,7% setelah RBC menaikkan peringkatnya menjadi "outperform" dari "sector perform", melihat dukungan jangka menengah dari obat penyakit hatinya, Iqirvo (PBC), setelah persetujuan BPOM Amerika Serikat pada Juni.
Di sisi lain, saham Nestle membebani indeks acuan dengan penurunan 1% setelah Morgan Stanley memangkas rating sahamnya menjadi "underweight" dan mengurangi target harganya.
Worldline Prancis merosot 15,2%, memperpanjang kerugian dari sesi Jumat ketika grup pembayaran itu mengatakan CEO lamanya Gilles Grapinet akan meninggalkan perusahaan saat mengeluarkan peringatan laba ketiganya.
Phoenix Group melorot 5,3% setelah perusahaan asuransi Inggris itu menghentikan proses penjualan bisnis SunLife-nya karena ketidakpastian pasar. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM