Saham adalah surat berharga. Memiliki saham sama dengan memiliki barang karena Anda bisa menjualnya di bursa kapan saja. Lalu bagaimana cara menjadikan saham sebagai investasi yang menguntungkan?
Dalam riset yang dipublikasi di finance-portal.net terungkap bahwa 21% nasabah bank di Inggris memindahkan sebagian tabungan mereka ke pasar modal dalam bentuk saham. Mereka memahami bahwa memutar uang di pasar modal jauh lebih menghasilkan daripada sekadar menabung di bank.
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Apa itu perusahaan publik?
Dalam mengembangkan bisnisnya, suatu perusahaan sudah barang tentu membutuhkan tambahan modal. Tambahan modal tersebut bisa didapatkan jika pemilik perusahaan memberikan suntikan dana tambahan. Kalau pemilik dana tidak memiliki modal lebih, bisa saja perusahaan tersebut mengajukan pinjaman modal dari bank.
Jika kedua cara tersebut tak memungkinkan, maka alternatifnya adalah membagikan kepemilikan atas perusahaan dengan menawarkan saham perusahaan kepada investor melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Pasar modal atau bursa efek memiliki peranan penting sebagai perantara bagi perusahaan (emiten) yang kekurangan modal dan investor (perorangan atau institusi) yang memiliki modal.
Di sinilah simbiosis mutualisme terjadi. Perusahaan diuntungkan karena mendapatkan tambahan modal, investor juga diuntungkan. Saat perusahaan tersebut mendapatkan laba tahunan, investor akan mendapatkan bagian keuntungan perusahaan yang disebut dengan deviden. Ketika Anda ingin menjual deviden tersebut dan saat itu harga jual lebih besar dari harga belinya, maka Anda akan mendapatkan keuntungan yang dinamakan capital gain.
Meskipun investasi saham tidak terlepas dari aktivitas spekulasi, tetapi para profesional trading paham betul kapan saham akan anjlok, naik, atau stabil. Salah satu kunci untuk belajar investasi saham adalah dengan memperdalam pengetahuan, bukan hanya tentang saham, tetapi juga tentang reaksi pasar terhadap perekonomian, stabilitas finansial perusahaan, bahkan hot issues sekalipun.
Tiga Prinsip Investasi Saham
Ada tiga prinsip utama sebelum Anda ingin berinvestasi saham, yaitu:
1. Don’t put your eggs in one basket. Jika Anda meletakkan dana Anda hanya pada satu jenis saham, maka ketika nilai saham tersebut jatuh, maka semua investasi yang Anda lakukan menjadi tidak berarti.
2. Buy what you know and know what you buy. Artinya, belilah apa yang Anda ketahui dan pahamilah apa yang akan Anda beli. Saham bersifat High Risk High Return. Karena itu akan selalu ada risiko yang dihadapi pemegang saham, mulai dari profit, loss, atau bangkrut. Bagi pemula, biasanya disarankan untuk memulai dengan mengoleksi saham-saham blue chip. Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil sehingga layak untuk dipegang dalam jangka waktu lama.
3. Buy low, sell high. Artinya, belilah ketika saham dalam posisi rendah kemudian juallah ketika harganya mulai naik.
Indo Premier mengakomodasi kebutuhan Anda yang ingin mulai berinvestasi saham secara online. Melalui platform investasi saham online IPOT STOCK dengan mengakses www.indopremier.com/ipotstock, Anda akan terakses secara lengkap dan terjangkau ke berbagai macam instrumen keuangan. Berbagai macam instrumen keuangan dapat dibeli dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp100.000.
Ayo kita mulai menabung saham demi masa depan yang gemilang!