Cara Untung Evolusi Menabung

Cara Untung Evolusi Menabung

Kita tentunya tidak asing lagi dengan istilah “menabung”. Apa yang terlintas di benak anda saat mendengar kata menabung? Banyak dari masyarakat menganggap aktivitas menabung identik dengan menyimpan sejumlah dana di bank yang umumnya berbentuk tabungan atau deposito.

 

Deposito adalah salah satu produk yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia karena dianggap sebagai salah satu cara menabung yang memiliki risiko yang rendah dan memberikan tingkat bunga yang cukup tinggi dibandingkan tabungan. Kendati demikian, tidak bisa kita pungkiri bahwa hanya dengan menabung di deposito apalagi tabungan tidak lagi mampu untuk mengalahkan tingkat inflasi diluar kebutuhan bahan pokok yang kenaikannya dapat mencapai 10-15% setiap tahunnya. Artinya, masyarakat tidak akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya hanya dengan menabung di tabungan atau deposito.

Lantas bagaimana cara melawan inflasi yang terjadi? Salah satu cara untuk menangkal dampak inflasi adalah memiliki manajemen keuangan yang baik. Anda perlu lebih cermat untuk menentukan pilihan menabung di instrumen mana yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan deposito ataupun tabungan. Mari kita mengenali beberapa pilihan alternatif yang dapat anda pilih.

Yang pertama adalah menabung di saham. Apa itu saham? Saham merupakan bukti kepemilikan anda di dalam suatu perusahaan dengan menanamkan sejumlah dana sebagai tambahan modal bagi perusahaan. Lalu apa saja keuntungan menabung saham? Menabung saham akan memberikan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli atau yang dikenal dengan istilah capital gain, anda juga akan mendapatkan sejumlah pembagian hasil dari laba bersih perusahaan (dividen), selain itu kelebihan lain dari menabung saham adalah anda memiliki hak suara untuk ikut dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun, disisi lain tidak jarang dari anda yang menilai bahwa menabung di saham memiliki risiko yang tinggi, memerlukan dana yang besar,  memerlukan ilmu yang rumit untuk memahami. Seiring berjalannya waktu, perlahan stigma negatif mengenai menabung di saham mulai luntur. Kini tabungan saham mulai menjadi primadona, mulai dari kalangan akademisi, professional sampai dengan para pengusaha. Hal ini dibuktikan dari data Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan penambahan jumlah investor yang telah mencapai 535.994 investor per Desember 2016 dibandingkan Desember 2015 dengan jumlah 409.042 investor. Pertumbuhan jumlah investor tersebut mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia akan manfaat menabung saham. Hal ini sejalan dengan program kampanye yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu Yuk Nabung Saham yang diluncurkan pada tahun 2015.

Pilihan yang kedua, yaitu meanbung di Reksadana. Produk tabungan yang satu ini juga tidak kalah populer dengan tabungan saham. Yang menarik dari tabungan reksadana ini adalah anda tidak perlu repot –repot untuk memilih instrumen investasi saham yang terkadang membuat anda pusing dengan berbagai analisa. Reksadana memiliki konsep yang sederhana karena anda cukup menyetorkan sejumlah dana yang relatif kecil yang kemudian akan dikelola oleh tim yang professional di bidangnya, yaitu Manajer investasi. Reksadana memiliki beberapa jenis, antara lain reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham. Masing-masing reksadana tersebut memiliki tingkat imbal risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda.

Tabungan yang ketiga adalah Obligasi. Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan baik oleh perusahaan swasta maupun BUMN, dan juga oleh negara sendiri, yang mungkin kita biasa kenal dengan nama ORI (Obligasi Ritel Indonesia) atau SUN (Surat Utang Negara).Sejatinya bila anda membeli obligasi anda akan mendapatkan bunga dari obligasi yang anda punya. Bunga tersebut kita sebut dengan istilah kupon obligasi.

Selain ketiga tabungan di atas, ada satu tabungan yang juga menarik untuk anda simak, yaitu Exchange Traded Fund (ETF), tabungan ini di Indonesia memang belum terlalu popular seperti saham, reksadana, maupun obligasi. "ETF memadukan konsep reksadana dengan saham, dimana ETF sebetulnya adalah reksadana berisi kumpulan saham-saham yang dikelola oleh manajer investasi, namun kita bisa membeli maupun menjual ETF tersebut secara real-time di jam bursa layaknya saham"

Dari beberapa ulasan di atas, kita dapat melihat perubahan trend cara menabung yang mana bisa dikatakan sebagai evolusi cara anda menabung di era digital ini. Lalu bagaimana cara memulai menabung? Anda bisa melakukan pembukaan rekening efek di salah satu sekuritas yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, dimana salah satunya adalah Indo Premier Sekuritas. Dengan 1 akun IPOTGO di IndoPremier, anda sudah terintegrasi dengan tabungan saham, reksadana,  obligasi, dan ETF.

Jangan tunda menabung dengan cara yang benar, menabunglah dengan cara yang modern.