Cara Modern Menabung Di Era Digital

Cara Modern Menabung
Di Era Digital

“Berapa banyak jutawan yang menjadi kaya hanya dengan menyimpan uang di rekening bank? Pengalaman saya mengatakan tidak ada." – Robert G. Allen, pengusaha sukses dari Amerika Serikat.

 

Pada era modern seperti saat ini, umumnya kita sudah bisa menyimpan kelebihan penghasilan melalui berbagai media. Mulai dari menyimpan uang di rumah, bank, melalui surat berharga, hingga perhiasan. Kita pun tidak bisa memungkiri bahwa setiap orang tentu ingin menyimpan aset mereka di wadah yang terbaik, bukan?

Jika aset diibaratkan sebagai kendaraan, mungkin kita akan “parkir” di area yang luas dengan petugas yang begitu ramah. Itulah salah satu alasan kenapa sebagian orang lebih suka menyimpan aset mereka di bank. Disadari atau tidak, untuk mendapatkan layanan tersebut kita dikenakan tarif parkir (biaya admin) yang tidak murah. Kita bisa saja menghibur diri dengan mengatakan, “Toh, pemilik area parkir (bank) sudah memberikan layanan (bunga) untuk kita.” Padahal dengan bunga besar 1 - 2% per tahun (sumber: BPS 2013, average saving rate), sang pemilik area parkir nyaris tidak melakukan apa- apa untuk menjaga aset kita, agar tetap dalam kondisi prima.

Sekarang coba perhatikan apa yang terjadi pada aset yang kita “parkir” di bank. Faktanya, aset yang kita simpan tersebut akan terus-menerus tergerus nilainya oleh tingkat inflasi sebesar 5- 6% per tahun. Bayangkan saja jika kita juga memiliki pinjaman (loan), atau bahkan menyimpan seluruh uang kita di bank. Bukankah ini sama saja dengan meminjam uang kita sendiri? Apalagi kita sudah dibebani oleh biaya administrasi, bunga, dan sebagainya. Bahkan ekonom dari Universitas Indonesia,Faisal Basri mengatakan, “Sebodoh-bodohnya orang di Indonesia adalah orang yang menabung di bank. Di negara ini, jika seseorang menabung di bank, maka uang yang bersangkutan bukan akan bertambah tetapi malah berkurang.”

Secara matematis, apabila kita sekadar menyimpan uang (fund parking), tentunya kita menanggung beban inflasi. Belum lagi ditambah dengan potensi akumulasi keuntungan yang sebenarnya bisa didapatkan, apabila kita menggunakan uang tersebut untuk investasi. Menteri keuangan kita, Bambang PS Brodjonegoro pun mengatakan bahwa tidak ada return tinggi yang bisa didapatkan dari bunga bank, dan semua itu justru ada di sektor investasi serta riill.

Sesuai dengan sebutannya, yaitu “numpang parkir” sebaiknya kita menyimpan uang di rekening bank untuk kegiatan operasional harian saja, dan bukan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, apakah Anda ingin sekadar menganggurkan uang di rekening tabungan, atau justru mengembangkannya? Ayo menabung secara benar demi masa depan yang cerah! Cukup dengan satu klik saja.

 

Robin Reagan S.kom CFP®