News & Research

Reader

Bursa Sore: Geopolitik AS di Depan Mata, Saham Asia Bervariatif, IHSG Tergerus
Tuesday, July 02, 2024       16:44 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) urung bertahan di teritori sampai akhir perdagangan hari Selasa (2/7) setelah sempat naik 0,15% di sesi awal. IHSG finis melorot +0,20 persen (+15 poin) ke posisi 7.125.
Sektor transportasi paling menekan IHSG setelah drop 1,51%. Sedangkan sektor energ yang terlemah turun 1,52%.
Volume perdagangan mencapai 137,22 juta lot saham yang berpindah tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp10,48 triliun.
Saham top gainers: , , , , , ,
Saham teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Gerak saham Asia bervariatif pada trading hari Selasa (2/7) sore. Tidak memiliki arah secara keseluruhan. Indeks MSCI Asia (tidak termasuk Jepang) drop 0,2 persen.
Namun sektor banking sukses mengerek market saham Tokyo di tengah lompatan yield surat utang negara tersebut. Sementara di bursa Hong Kong, sektor properti menopang Indeks Hang Seng. Pasar saham China daratan landai.
Dolar AS menjulang ke deket level tertinggi dalam 38 tahun terakhir terhadap yen menyusul kenaikan yield US Treasury karena investor mempertimbangkan potensi Donald Trump menduduki kursi kepresidenan yang kedua.
Pasangan mata uang USD/JPY sangat sensitif terhadap imbal hasil AS, dan imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik hampir 14 basis poin menjadi 4,479% di awal minggu ini. Para analis mengaitkan langkah ini dengan harapan Trump memenangkan kursi kepresidenan, yang mengakibatkan tarif lebih tinggi dan pinjaman pemerintah. Imbal hasil 10-tahun berada di 4,4534% di jam Tokyo.
Kinerja debat Presiden Joe Biden yang melemah minggu lalu adalah pemicu di balik lonjakan imbal hasil. Namun katalis tambahan datang dengan keputusan Mahkamah Agung pada hari Senin bahwa Trump memiliki kekebalan luas dari penuntutan atas upaya untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020, kata Chris Weston, Kepala riset di Pepperstone.
"Pedagang obligasi memperhatikan peluang Trump yang semakin besar untuk menduduki Gedung Putih, dan pasar merasakan Trump 2.0 akan bersifat inflasi," kata Weston.
Nikkei225 (Jepang) +1,12% ke 40.074
Topix (Jepang) +1,15% ke 2.856
Shanghai Composite (China) +0,08% ke 2.997
Shenzhen Component (China) -0,97% ke 8.812
CSI300 (China) -0,18% ke 3.471
Hang Seng (Hong Kong) +0,29% ke 17.769
Kospi (Korsel) -0,84% ke 2.780
Taiex (Taiwan) -0,78% ke 22.879
S&P/ASX200 (Australia) -0,42% ke 7.718
Currency
USD-JPY ke 161,67/+0,13%
USD-SGD ke 1,3587/+0,08%
AUD-USD ke 0,6646/-0,21%
USD-CNY ke 7,2713/+0,04%
USD-MYR ke 4,7215/+0,17%
USD-THB ke 36,8470/+0,32%
USD-IDR ke 16.396/+0,46%
Bursa Eropa
Saham Eropa dibuka lebih rendah pada hari Selasa, dengan pelaku pasar menantikan rilis data inflasi terbaru zona euro.
Indeks acuan regional, Stoxx 600 diperdagangkan 0,44% lebih rendah. Sebagian besar sektor berada di zona merah. Saham sektor konstruksi turun 1%. Sementara minyak dan gas naik 0,4%.
Indeks DAX (Jerman) -0,47% ke posisi 18.153
Indeks FTSE (Inggris) -0,60% di 8117
Indeks CAC (Perancis) -0,77% pada level 7.500
Oil
Harga minyak menguat pada hari Selasa (2/7) sore, bertahan mendekati level tertinggi dua bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya. Lompatan harga ini terjadi di tengah ekspektasi meningkatnya permintaan bahan bakar musim perjalanan di musim panas. Juga faktor kemungkinan pemotongan suku bunga AS yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Harga minyak mentah Brent naik 28 sen menjadi $86,88 per barel setelah naik 1,9% pada sesi sebelumnya ke penutupan tertinggi sejak 30 April. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 20 sen menjadi $83,58 per barel, setelah naik 2,3% ke level tertinggi sejak 26 April.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM