- Bursa saham Asiadibuka cenderung melemah mengikuti penurunan bursa Eropa dan Wall Street,investor mencermati ekspor Jepang November yang tumbuh 6,1% dan melampaui ekspektasi.
- Harga minyak menguat, dengan WTI naik lebih dari 1% ke USD55,96 per barel, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana blokade total kapal tanker minyak yang dikenai sanksi terkait Venezuela.
- IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatan didukung sinyal teknikal jenuh jual dan potensi penurunan suku bunga BI 25 bps, meski tekanan net foreign sell masih menjadi risiko.
Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (17/12), dibuka cenderung melemah, melanjutkan tren pergerakan indeks acuan yang cenderung turun pada ssesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street.
Investor mencermati data perdagangan yang baru dirilis dari Jepang. Ekspor Jepang pada November tumbuh 6,1% secara tahunan, melampaui ekspektasi kenaikan rata-rata 4,8%, serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 3,6% pada bulan sebelumnya.
Harga minyak naik setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan di platform media sosial Truth Social bahwa ia akan memerintahkan "BLOKADE TOTAL DAN MENYELURUH TERHADAP SELURUH KAPAL TANKER MINYAK YANG DIKENAI SANKSI" yang masuk dan keluar dari Venezuela.
Harga minyak West Texas Intermediate naik lebih dari 1% menjadi US$55,96 per barel. Harga minyak mentah AS sebelumnya turun hampir 3% pada Selasa dan ditutup pada level terendah sejak awal 2021, seiring kekhawatiran kelebihan pasokan dan potensi perjanjian damai di Ukraina yang membebani pasar.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,21%. Indeks berlanjut turun 0,30% menjadi 8.572,70 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,5% dan Kosdaq meningkat 0,66%. Kospi berlanjut naik 0,48% menjadi 4.018,27.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang turun tipis 0,02% menjadi 49.371,09, setelah dibuka melemah 0,14% dan Topix turun 0,37%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berpeluang melanjutkan kenaikan, setelah berhasil mengakhiri sesi perdaganga kemairin dengan kenaikan 0,43% menjadi 8.686. Tapi harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange merosot 0,93% ke USD18,67.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan, namun berlanjutnya net foreign sell berisiko menekan indeks. Sinyal teknikal mengindikasikan adanya kondisi jenuh jual mendukung potensi rebound, ditandai pola dragonfly doji dengan pergerakan d i rentang 8.600-8.700.
Analis Indo Premier berpendapat, hari ini Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Rapat Dewan gubernur dengan dengan suku bunga acuan BI7DRR diperkirakan turun -25bp ke level 4.50%, mengikuti The ed yang telah melakukan pemangkasan minggu lalu.Jika terjadi, sektor rate sensitif seperti Perbankan dan Properti akan mendapat sentimen positif paling besar.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir variatif. Data nonfarm payrolls AS bertambah 64.000 orang pada November, setelah mencatat penurunan sepanjang Oktober. Namun, tingkat pengangguran justru meningkat menjadi 4,6% pada November. Penjualan ritel AS stagnan pada Oktober, di bawah perkiraan kenaikan 0,1%. Investor memperkirakan pemangkasan suku bunga 58 bps tahun depan.
Delapan dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 ditutup melemah. Sektor energi memimpin penurunan (-3%), seiring kejatuhan harga minyak mentah. Sektor kesehatan anjlok 1,28%. Saham Pfizer dan Humana ambles 3,4% dan 6%. Bank investasi B. Riley melambung 53,8%. Comcast melesat 5,4%.
- Dow Jones Industrial Average turun 0,62% (-302,30 poin) ke 48.114,26.
- S&P 500 melemah 0,24% (-16,25 poin) menjadi 6.800,26.
- Nasdaq Composite menguat 0,23% (54,05 poin) menjadi 23.111,46.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup melemah terpengaruh rilis data tenaga kerja kawasan dan AS yang lemah. Survei PMI S&P Global menunjukkan pertumbuhan sektor swasta Jerman melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada Desember. Estimasi awal PMI Prancis menunjukkan aktivitas ekonomi nyaris berhenti tumbuh. AS menawarkan jaminan keamanan bagi Kyiv dan negosiator Eropa melaporkan kemajuan pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Indeks STOXX 600 turun 0,47% menjadi 579,80. Saham pertahanan (-1,8%) dan energi (-1,9%) memimpin penurunan, seiring meredanya risiko geopolitik dan pelemahan harga minyak. Saham Rheinmetall, Hensoldt dan Leonardo terperosok 4,6%, 3,7%, dan 4%. Saham maskapai penerbangan melaju. EasyJet dan Lufthansa melompat 3,2% dan 1,3%. Sektor jasa keuangan melaju 1,2%, UBS dan IG Group melejit 3,8% dan 8,5%. Saham teknologi membebani indeks. ASML dan SAP anjlok 2,4% dan 1,4%.
- DAX Jerman terkoreksi 0,63% (-153,04 poin) ke 24.076,87.
- FTSE 100 Inggris melorot 0,68% (-66,52 poin) ke 9.684,79.
- CAC Prancis melemah 0,23% (-18,72 poin) menjadi 8.106,16.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah. Rilis data ekonomi menunjukkan, AS menambah 64.000 lapangan kerja sepanjang November, melampaui estimasi, setelah kehilangan 105.000 pekerjaan pada Oktober. Tingkat pengangguran naik dari 4,4% menjadi 4,6%. Pasar menilai the Fed cenderung akan menahan suku bunga pada rapat Januari.
Euro dan poundsterling menguat jelang keputusan bank sentral pekan ini. Data ekonomi zona euro yang beragam dinilai masih mendukung kebijakan suku bunga tinggi lebih lama. Sentimen investor Jerman meningkat melebihi perkiraan pada Desember, meski pertumbuhan aktivitas bisnis zona euro melambat jelang akhir 2025. Yen menguat, sentimen bisnis perusahaan besar Jepang Oktober-Desember mencapai level tertinggi dalam empat tahun. Indeks Dolar (Indeks DXY) melemah 0,11% menjadi 98,15.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1750 | 0.00 | 0.03% | 6:17 PM |
Yen (USD-JPY) | 154.75 | 0.03 | 0.02% | 6:17 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3426 | 0.00 | 0.02% | 6:17 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,691 | 24.00 | 0.14% | 2:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.0426 | 0.01 | 0.08% | 1:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 16/12/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir terperosok hampir 3% ke level terendah sejak awal 2021, akibat kelebihan pasokan dan harapan damai perang Ukraina. Kinerja tahunan minyak terpuruk, WTI dan Brent rontok 23% dan 21% sepanjang 2025. Potensi kembalinya pasokan Rusia dan meningkatnya produksi OPEC + memperparah tekanan oversupply global.
Pasar mulai memperhitungkan kemungkinan penurunan risiko geopolitik, seiring tekanan AS agar Ukraina menerima kesepakatan damai dengan Rusia. Kembalinya pasokan 170 juta barel minyak yang saat ini tersimpan di laut, bakal memperparah oversupply global. Harga bensin di AS turun ke bawah USD3 per galon, terendah dalam empat tahun terakhir. Tapi pelemahan harga minyak memunculkan kekhawatiran perlambatan ekonomi.
- Harga WTI berjangka anjlok 2,73% (-USD1,55) ke USD55,27 per barel.
- Harga Brent berjangka drop 2,71% (-USD1,64) ke USD58,92 per barel.
Harga emas berjangka AS dini hari tadi ditutup melemah, namun harga emas spot menguat. Data kenaikan angka pengangguran AS pada November lalu, di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan perdagangan agresif AS, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed. Indeks Dolar AS dan imbal hasil US Treasury 10 tahun turun, menopang daya tarik emas.
Pasar kini menantikan rilis data CPI November, Kamis, serta PCE, Jumat. Pasar masih memperkirakan dua kali pemangkasan 25 bps pada 2026, dengan total pelonggaran kebijakan yang diprediksi mencapai sekitar 59 bps tahun depan. Harga logam mulia lainnya; perak spot turun 0,3% menjadi USD63,75 per ounce, platinum meloncat 4% ke USD1.854,95, dan paladium melompat 2,5% ke USD1.606,41.
- Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD4.310,21 per ounce.
- Harga emas berjangka AS melemah 0,1% di USD4.332,3 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)
powered by: IPOTNEWS.COM