Ipotnews - Membuka sesi perdagangan pekan IV, April 2025, Senin (21/4), bursa saham Asia bergerak bervariasi. Investor menunggu keputusan Loan Prime Rate People Bank of China, di tengah tekanan pada mata uang yuan karena meningkatnya ketegangan perdagagan AS-China.
Investor juga terus mencermati kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang telah mengacaukan pasar global. Pekan lalu Trump menyerukan agar Federal Reserve memangkas suku bunga dan mengatakan bahwa pemberhentian Chairman The Fed, Jerome Powell "tidak cukup cepat".
Sebelumnya Powell mengingatkan bahwa berlangsungnya tekanan perdagangan bisa mengadang tujuan bank semtral untuk mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan.
Bursa saham Australia, Hong Kong dan sebagian besar Eropa hari ini masih libur Paskah.
Bursa saham Korea Seatan dibuka dengan mencatatkan penguatan indeks Kospi, Korea Selatan sebesar 0,11%, dan Kosdaq relatif mendatar. Kospi berlanjut menguat 0,14% menjadi 2.486,83 pada pukul 8:20 WIB,
Indeks Nikkei 225, Jepang dibuka turun 0,43%, dan Topix berkurang 0,35%. Nikkei berlanjut merosot 1,17% (-407,14 poin) ke level 34.323,14.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan bergerak mixed masih berpeluang menguat. IHSG mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan kenaikan 0,6% menjadi 6.438 di tengah penurunan nilai transaksi harian, dan net sell asing lebih dari Rp500 miliar. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melaju 1,16% ke USD16,14.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan mencoba melanjutkan pola kenaikan mendekati 6.500. Namun secara teknikal indeks masih akan menguji level support 6.400 dan berisiko terkoreksi lebih dalam jika gagal mempertahankan level tersebut.
Analis Indo Premier berpendapat, keputusan suku bunga dan komentar pejabat BI menyikapi tarif yg menyebabkan jatuhnya Rupiah ke level terendah sepanjang sejarah akan menjadi diperhatian pelaku pasar minggu ini. Mayoritas analis memprediksi BI akan menahan suku bunga, dan akan memangkas suku bunga di Q2.
IHSG diprediksi bergerak melemah dengan level support 6.150, dan resistance 6.700.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan cenderung turun menjelang long weekend , libur Jumat Agung. Investor mempertimbangkan kemajuan negosiasi dagang AS, di tengah kekhawatiran prospek suku bunga.Trump mengatakan tentang "kemajuan besar" dalam pembicaraan bilateral, dan berharap untuk membuat kesepakatan dagang dengan China. Trump juga mendesak bank sentral untuk segera memangkas suku bunga.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan menguat, dipimpin lompatan saham sektor energi dan consumer staples sebesar 2,3% dan 2,2%. Saham Eli Lilly melambung 14%. Apple melonjak 1,4%. Netflix meloncat 2,5%Tapi UnitedHealth rontok 22% membenamkan Dow Jones di zona merah. CVS Health anjlok 2% dan Humana ambles 7,4%. Saham Alphabet anjlok 1,4%. Secara mingguan S&P 500 anjlok 1,5%, Nasdaq dan Dow Jones ambles 2,6% dan 2,7%.
- S&P 500 menguat 0,13% (7,00 poin) menjadi 5.282,70.
- Nasdaq Composite melemah 0,13% (-20,71 poin) menjadi 16.286,45.
- Dow Jones Industrial Average anjlok 1,33% (-527,16 poin) ke 39.142,23.
Bursa saham utama Eropa mengakhiri perdagangan pekan lalu juga cenderung turun, menjelang libur Paskah. ECB memangkas suku bunga demi menopang kepercayaan pada ekonomi. Kebijakan tarif AS membatasi perdagangan, menimbulkan ketidakpastian yang membebani konsumsi dan investasi. Investor mencermati rilis laba perusahaan. Analis memangkas perkiraan profitabilitas perusahaan Eropa karena perang tarif akan meredupkan prospek pertumbuhan global, memicu volatilitas pasar.
Indeks STOXX 600 melemah 0,13% 506,42, namun mencatat lonjakan mingguan lebih dari 4%. Saham teknologi dan perbankan zona euro menjadi subsektor yang paling lamban, merosot lebih dari 1%. Di sisi lain, saham energi melonjak 1,6%. Siemens Energy melambung 10,5%. Saham Hermes, Prancis terperosok 3,2%. Rentokil Initial, Inggris melesat 5%
- DAX 40 Jerman turun 0,49% (-105,16 poin) menjadi 21.205,86.
- CAC 40 Prancis melorot 0,6% (-44,11 poin) ke posisi 7.285,86.
- FTSE 100 Inggris mendatar naik tipis 0,06 poin di 8.275,66.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup perdagangan pekan lalu dengan sedikit melemah. Greenback cenderung stabil, setelah turun tajam pada pekan sebelumnya. Trader mencermati perundingan dagang AS yang mungkin dapat memberikan kejelasan tentang tujuan pemerintahan Trump. Trump mengindikasikan ingin membuat kesepakatan dagang dengan China, meski tidak memberikan rincian bagaimana perundingan kedua negara akan berlangsung.
Lewat medsos Trump berceloteh, pemecatan Chairman The Fed Jerome Powell "tidak bisa cepat", dan menyerukan the Fed untuk memangkas suku bunga. Rilis data klaim pengangguran baru AS menunjukkan penurunan pada pekan kedua April, yang memperlihatkan kondisi pasar tenaga kerja tetap stabil. Euro sedikit melemah setelah ECB memangkas suku bunga, Kamis lalu, untuk ketujuh kalinya dalam setahun. Dolar juga menguat terhadap yen. Indeks Dolar (DXY) berkurang 0,15% di 99,23.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change |
Euro (EUR-USD) | 1.1393 | 0.0028 | +0.25% |
Yen (USD-JPY) | 142.18 | -0.2500 | -0.18% |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3296 | 0.0030 | +0.23% |
Rupiah (USD-IDR) | 16,876.50 | 43.0000 | +0.26% |
Yuan (USD-CNY) | 7.2998 | 0.0006 | +0.01% |
Sumber : Bloomberg.com, 18/4/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea, Kamis pekan lalu - setelmen terakhir menjelang libur Paskah - ditutup melonjak lebih dari 3%. Harapan kesepakatan perdagangan AS dan Uni Eropa dan sanksi baru AS terhadap ekspor minyak Iran mendongkrak harga minyak. Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan optimismenya tentang penyelesaian ketegangan perdagangan AS-Eropa. Secara mingguan harga Brent dan WTI melesat sekitar 5%, kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu.
Gedung Putih, Rabu, memberi sanksi erhadap kilang minyak "teapot" di China untuk meningkatkan tekanan terhadap program nuklir Teheran. Washington juga mengeluarkan sanksi tambahan terhadap perusahaan dan kapal yang memfasilitasi pengiriman minyak Iran ke China. Sementara itu OPEC + mengatakan telah menerima rencana terbaru pemangkasa ouput minyak Irak, Kazakhstan, dan negara lain sebagai kompensasi pemompaan di atas kuota.
- Harga Brent berjangka melompat USD2,11 (3,2%) ke USD67,96 per barel.
- Harga WTI berjangka melesat USD2,21 (3,54%) ke USD64,68 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menutup pekan lalu dengan menurun signifikan, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.357,40 di awal sesi. Investor take profit menjelang libur long weekend , namun depresiasi dolar dan eskalasi ketegangan perdagangan AS-China menahan harga emas di atas USD3.300 per ounce. Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyelidikan terhadap potensi tarif pada semua impor mineral penting, selain tinjauan terhadap impor farmasi dan chip.
Trump menggembar-gemborkan "kemajuan besar" dalam perundingan tarif dengan Jepang. Harga emas spot sudah melonjak lebih dari 2% sepajang pekan lalu. Harga logam berharga lainnya; perak spot merosot 0,9% ke USD32,44 per ounce, platinum stabil di posisi USD967,08 dan paladium anjlok 1,5% menjadi USD956,92.
- Harga emas di pasar spot melorot 0,8% ke USD3.317,87 per ounce.
- Harga emas berjangka AS 0,5% turun ke USD3.328,40 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)
powered by: IPOTNEWS.COM