Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menepi di zona merah saat akhir perdagangan sesi I hari Senin (21/4). IHSG melemah 18 (-0,27%) ke posisi 6.421.
Nilai transaksi mencapai Rp5,11 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 94,47 juta lot saham yang berpindah tangan.
Saham top gainers: , PMII , , , , , . Sementara saham teraktif: , , , , , , .
Indeks sektoral saham bergerak variatif. Sektor infrastruktur turun paling drop 0,85%. Sedangkan sektor basic industry paling perkasa, naik 1,59%.
Bursa Asia
Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam pada hari Senin (21/4), setelah bank sentral Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan meskipun mata uang yuan tengah menghadapi tekanan akibat meningkatnya ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington.
Bank Rakyat Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya tidak berubah pada 3,10% untuk jatuh tempo pinjaman 1 tahun dan 3,60% untuk jatuh tempo pinjaman 5 tahun, sejalan dengan ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Para investor tetap mencermati arah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, yang terus menimbulkan ketidakpastian di pasar global.
Pekan lalu, Trump mendesak Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, bahkan menyebut bahwa pemberhentian Ketua The Fed, Jerome Powell, "tidak bisa dilakukan cukup cepat." Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah Powell memperingatkan bahwa konflik dagang yang terus berlanjut dapat menghambat target bank sentral dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Saham-saham semikonduktor di Asia turut diperdagangkan secara variatif pada awal pekan ini, menyusul aksi jual saham teknologi di Wall Street pada minggu sebelumnya.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company ( TSMC ), produsen chip asal Taiwan, tercatat turun 1,41%. Sebaliknya, Hon Hai Precision Industry--yang lebih dikenal secara global sebagai Foxconn--naik tipis sebesar 0,37%.
Di Korea Selatan, saham SK Hynix menguat 1,71%, sedangkan Samsung Electronics naik 0,27%.
Sementara itu, saham-saham perusahaan semikonduktor Jepang mencatat penurunan, mengikuti tren pelemahan tahun lalu pada indeks Nikkei 225 dan Topix.
Saham Advantest, penyedia peralatan uji semikonduktor, turun 0,69%. Konglomerat teknologi SoftBank, yang memiliki saham di perancang chip Arm, juga melemah sebesar 1%. Saham Renesas Electronics mengalami penurunan paling tajam dengan anjlok 2,59%.
Indeks Saham Asia
Nikkei225 -1,21%
Topix -1,18%
Shanghai Composite +0,30%
Shenzhen Component +0,72%
CSI300 +0,15%
Hang Seng libur
Kospi -0,03%
Taiex -1,34%
ASX200 libur
Asia Currencies
Yen vs USD naik ke 140,87/-0,92%
SGD vs USD naik ke 1,3045/-0,50%
AUD vs USD naik ke 0,6415/+0,60%
Rupiah vs USD naik ke 16.814/-0,37%
Rupee vs USD naik ke 85,1050/-0,32%
Yuan vs USD naik ke 7,2889/-0,15%
Ringgit vs USD naik ke 4,3875/-0,59%
Baht vs USD naik ke 33,1840/-0,67%
Oil
Harga minyak turun tajam pada hari Senin (21/4) karena investor sekali lagi fokus pada kekhawatiran tarif AS pada mitra dagangnya. Hal ini akan menciptakan hambatan ekonomi yang akan mengurangi pertumbuhan permintaan bahan bakar.
Harga minyak mentah Brent turun $1,10 (-1,6%) menjadi $66,86 per barel setelah ditutup naik 3,2% pada hari Kamis. Harga minyak mentah WTI AS berada pada harga $63,57 per barel, turun $1,11 (-1,7%) setelah ditutup naik 3,54% pada sesi sebelumnya. Hari Kamis adalah hari penutupan terakhir minggu lalu karena hari libur Jumat Agung.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM