Ipotnews - Risiko ketidakpastian global akibat perang tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih terus melemahkan kurs rupiah terhadap dolar sampai siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu siang (16/4) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.843 per dolar AS, melemah 17 poin atau 0,10% dibandingkan Selasa sore (15/4) dilevel Rp16.826 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa investor asing sepanjang bulan April 2025 mencatatkan net outflows cukup signifikan, yang berkontribusi melemahkan kurs rupiah
"Sampai saat ini net outflow investor asing memiliki total akumulasi Rp10,7triliun secara month to date (MTD)," kata Rully dalam keterangan tertulis, hari ini.
Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), investor asing telah mencatatkan net outflow Rp4,7 triliun MTD. Dengan demikian total outflow di pasar saham dan SBN mencapai Rp15,5triliun (USD927juta) sepanjang bulan ini.
"Berdasarkan data BI antara tanggal 8 sampai 10 April, asing juga mencatatkan outflow di SRBI mencapai Rp10,5 triliun," ujar Rully.
Rully melihat bahwa Bank Indonesia masih berusaha untuk tetap menahan rupiah di bawah Rp17.000 per dolar AS dengan cadangan devisa yang masih memadai pada USD157,1miliar. Pasar saham AS bergerak relatif cukup stabil dalam beberapa hari terakhir.
Namun risiko global ke depan masih cukup besar dengan belum ada tanda-tanda kesepakatan AS dan Tiongkok untuk meredakan eskalasi perang dagang.
"Hal ini menyebabkan investor beralih ke safe haven aset yang membuat harga emas tetap bertahan tinggi pada posisi USD3.224 per troy ons," pungkas Rully.
(Adhitya)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM