Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) balik kanan menjauh dari zona merah saat akhir perdagangan hari Selasa (22/10). IHSG melaju 16 poin (+0,21%) ke level 7.788.
Volume perdagangan sebanyak 312.84 juta lot saham. Sedangkan total nilai transaksi sebesar Rp13.27 triliun.Sektor saham energi terkuat, melonjak 1,36%. Sedangkan sektor properti menjadi yang terlemah setelah merosot 0,23%
Saham top gainers: , , , , , ,
Saham teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Pasar saham Asia merosot pada perdagangan hari Selasa (22/10) sore. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,7%.
Imbal hasil obligasi dan dolar AS mencapai titik tertinggi dalam beberapa bulan. Emas diperdagangkan mendekati rekor tertinggi karena investor bersiap mengantisipasi hasil pemilu AS.
Imbal hasil Treasury 10-tahun acuan naik tiga basis poin di Asia menjadi 4,21%, memperpanjang kenaikan tajam dan mencapai level tertinggi sejak akhir Juli.
Investor menarik sejumlah uang tunai dari pasar di Jepang, yang akan menyelenggarakan pemilihan umum pada hari Minggu. Saham, obligasi, dan yen jatuh bersamaan karena jajak pendapat menunjukkan kemungkinan koalisi yang berkuasa kehilangan mayoritasnya.
Nikkei Jepang turun 1,4% dalam perdagangan sore hingga menyentuh level terendah sejak awal Oktober. Sementara yen mencapai 151 per dolar untuk pertama kalinya sejak Juli dan obligasi mengikuti penjualan di Treasury AS.
"Ini adalah pelarian modal kecil dari Jepang," kata Naka Matsuzawa, ahli strategi makro Jepang di Nomura. Secara lebih luas, katanya, pasar mulai berspekulasi pada "sapuan merah", yang membawa Partai Republik ke Gedung Putih dan Kongres pada bulan November.
"Bukan hanya kebijakan Trump, tetapi juga kemungkinan Trump menang yang lebih tinggi yang berarti Partai Republik mendominasi," katanya. "Itu mendorong premi jangka panjang dan ekspektasi inflasi."
Pasar Tiongkok tersendat jauh di bawah level tertinggi baru-baru ini sementara para pedagang menunggu lebih banyak detail dan terutama urgensi dan pengeluaran pemerintah untuk mendukung ekonomi yang sedang sakit.
Selama sesi perdagangan AS, dua pejabat Federal Reserve telah berbicara tentang lintasan suku bunga.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, mencatat perekonomian AS yang tangguh dan pasar tenaga kerja yang kuat, berpotensi menjaga lintasan jangka panjang untuk suku bunga bisa lebih tinggi daripada sebelumnya.
Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan dia mendukung langkah saat ini untuk menurunkan suku bunga, tetapi pendekatan yang sabar akan dibutuhkan.
Nikkei225 (Jepang) -1,39% ke 38.411
Topix (Jepang) -1,06% ke 2.651
Shanghai Composite (China) +0,54% ke 3.285
Shenzhen Component (China) +0,85% ke 10.559
CSI300 (China) +0,57% ke 3.957
Hang Seng (Hong Kong) +0,10% ke 20.498
Kospi (Korsel) -1,31% ke 2.570
Taiex (Taiwan) -0,03% ke 23.535
S&P/ASX200 (Australia) -1,66% ke 8.205
Currency
USD-JPY ke 150,97/+0,09%
USD-SGD ke 1,3152/-0,08%
AUD-USD ke 0,6680/+0,32%
USD-IDR ke 15.567/+0,41%
USD-CNY ke 7,1221/+0,02%
USD-MYR ke 4,3243/+0,39%
USD-THB ke 33,5270/+0,07%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa dibuka variatif pada perdagangan hari Selasa (22/10). Investor mencermati rilis kinerja laba emiten blue chips.
Indeks Stoxx 600 turun 0,03% pada transaksi awal. DAX Jerman diperdagangkan 0,5% lebih tinggi dan saham teknologi naik 1,7%. Keduanya didorong oleh raksasa perangkat lunak SAP yang terdaftar di Frankfurt, yang naik lebih dari 5% ke rekor tertinggi. SAP menaikkan target pendapatannya ditopang pertumbuhan bisnis cloud yang kuat.
Indeks DAX (Jerman) +0,58% ke 19.570
Indeks FTSE (Inggris) -0,30% di level 8.292
Indeks CAC (Perancis) -0,10% pada posisi 7.529
Oil
Posisi harga minyak melemah pada perdagangan hari Selasa (22/10) sore karena diplomat tinggi AS memperbarui upaya untuk mendorong gencatan senjata di Timur Tengah. Juga karena faktor melambatnya pertumbuhan permintaan di China yang terus membebani pasar.
Harga minyak mentah Brent turun 60 sen atau 0,8% ke harga $73,69 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 6 sen menjadi $70,50 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
