Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan melemah terbatas, setelah kemarin ditutup terkoreksi tajam sebesar 1,84 persen ke posisi 6.977.
Pelemahan IHSG pada perdagangan Kamis (19/12) dipengaruhi penurunan 521 saham, sedangkan kenaikan hanya terjadi pada 97 saham dan 170 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin Rp14,13 triliun atau melonjak dibandingkan sehari sebelumnya Rp11,05 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, berlanjutnya aksi jual yang dilakukan investor asing akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG . Kemarin, net foreign sell di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp751,56 miliar.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan melemah terbatas, dengan level support di posisi 6.920 dan 6.845, sedangkan resistance-nya di level 7.032 dan 7.107," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Jumat (20/12).
Selain itu, pergerakan IHSG juga akan dibayangi katalis negatif terkait tren depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, kemarin rupiah berakhir di level Rp16.277, melemah dibandingkan sehari sebelumnya di posisi Rp16.100.
Tim riset menyebutkan, IHSG akan mendapatkan tambahan tekanan dari pelemahan harga sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, batu bara, timah, nikel, tembaga, perak hingga bubur kertas.
"Mulai meredanya tekanan pada beberapa indeks di Wall Street dibanding hari sebelumnya diharapkan memberi asa untuk pasar saham Asia, termasuk Indonesia, dapat segera pulih," demikian disampaikan Tim Riset CGS International Sekuritas.
Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan trader agar mengakumulasi pembelian saham , , , , dan . (Budi/ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM