News & Research

Reader

Ini Jurus Kimia Farma (KAEF) Optimalkan Kinerja Perusahaan
Wednesday, June 26, 2024       18:17 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Kimia Farma Tbk ( KAEF ) mengincar pertumbuhan penjualan double digit pada tahun ini. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma, Lina Sari mengungkapkan, salah satu strategi Kimia Farma untuk mencapai target tersebut adalah melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan demi menjaga kinerja perseroan tumbuh positif dan berkelanjutan.
Rencana transformasi Kimia Farma untuk penguatan operasional dan peningkatan profitabilitas dilakukan bersama-sama dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN .
Penguatan ini akan menjadi landasan strategi portofolio bisnis Kimia Farma di berbagai segmen. Pertama, pada segmen manufaktur, untuk rasionalisasi fasilitas produksi untuk peningkatan utilitas pabrik dan efisiensi, maka akan dilakukan penataan fasilitas produksi Kimia Farma Group dari 10 pabrik menjadi 5 pabrik, penataan portofolio produk, serta penguatan marketing & sales.
Kedua, pada segmen distribusi, Kimia Farma melalui peningkatan service level pemenuhan pesanan hingga 85% peningkatan portofolio bermargin tinggi dan alat kesehatan, serta perluasan channel.
Ketiga, pada segmen retail Kimia Farma melakukan pengendalian persediaan dan kas serta penguatan portofolio produk. Keempat, pada segmen services dilakukan peningkatan kualitas layanan di klinik dan laboratorium serta perluasan portofolio layanan.
Lebih lanjut, penguatan fundamental bisnis Kimia Farma dilakukan pula melalui transformasi SDM dan operational excellence. Kimia Farma akan mengubah atau mengembangkan aspek-aspek kunci dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai kinerja yang lebih baik, keunggulan kompetitif, dan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan lingkungan bisnis.
"Transformasi SDM tersebut melibatkan perubahan dalam strategi, proses dan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan SDM," ujar Lina,Selasa (25/6/2024).
Lantas, Manajemen Kimia Farma berkomitmen menjalankan berbagai strategi tersebut agar dapat menciptakan daya ungkit guna mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Adapun untuk menopang kinerja tahun 2024, Kimia Farma akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG serta telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek. Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, hingga rebranding.
Di samping itu, untuk segmen manufaktur Kimia Farma mengalokasi belanja modal yang akan mendukung operasional pabrik. Dengan alokasi belanja modal dan operasional tersebut, Kimia Farma menargetkan kinerja tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kimia Farma menargetkan penjualan tahun 2024 tumbuh double digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023," imbuh Lina.
Kimia Farma sendiri berhasil menorehkan berbagai pencapaian positif selama tahun lalu. Ini mengingat, penjualan Kimia Farma tahun 2023 meningkat sekitar 7,93% menjadiRp 9,96 triliun. Bahkan, ketika pasar farmasi nasional mengalami ketidakpastian pada tahun 2023, Kimia Farma mampu memangkas liabilitas sebesar 5% dibandingkan tahun 2022.
Lina menambahkan, terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan bagi perusahaan, yakni belum optimalnya komersialisasi, rasionalisasi pabrik, portofolio produk yang belum optimal, dan dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA). Keempat isu tersebut membuat perusahaan masih membukukan kas operasi negatif.
"Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya, Kimia Farma dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan," pungkasLina.
(dpu/dpu)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM