News & Research

Reader

Laba Remala Abadi (DATA) Naik, Ini Penopangnya
Wednesday, June 26, 2024       18:58 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Remala Abadi Tbk () atau Remala membukukan kenaikan pendapatan dari Rp 209,7 miliar di tahun 2022,di 2023 menjadi Rp 217,4 atau tumbuh 3,66%. Remala juga mampu meningkatkan EBITDA sebesar 23,46% YoY menjadi Rp 78,6 miliar, kemudian EBITDA margin juga meningkat menjadi 36,15% dan juga laba bersih sebesar Rp Rp26,1 miliar atau naik 0,11% YoY.
Kinerja Remaladitopang trafik data yang naik sebesar 44,81% YoY menjadi 185,5 Gigabytes, efektivitas biaya yang dilakukan perseroan serta meningkatnya jumlah pelanggan baik itu pelanggan corporate yang saat ini mencapai 4532 maupun retail yang mencapai 9255, turut memberikan andil positif bagi kinerja keuangan perseroan.
Richard Kartawijaya Direktur Utama, PT Remala Abadi Tbk. mengatakan, meski tahun 2023 merupakan tahun yang cukup menantang bagi seluruh pelaku usaha telekomunikasi nasional, namun Remala masih mampu membukukan kinerja yang sangat memuaskan dengan pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih yang cukup solid.
Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan yang dimiliki perseroan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis, telah mampu meningkatkan kualitas layanan dan mampu mendorong peningkatan trafik data, yang berkontribusi pada peningkatan ARPU pelanggan.
Lanjut Richard, keberhasilan kinerja di sepanjang 2023 juga tidak terlepas dengan upaya perseroan untuk terus meningkatkan efisiensi di semua lini bisnis secara cermat. Salah satunya, efisiensi pada pengeluaran untuk Beban Pokok Pendapatan ( COGS ) yang mampu ditekan hingga 20,74%. Secara keseluruhan, kenaikan Beban penjualan dan pemasaran masih terkendali, sementara dengan adanya penambahan Sumber Daya Manusia dalam penyempurnaan struktur organisasi dan juga terkait proses IPO Perseroan meningkatkan OPEX cukup signifikan namun kebutuhan ini sesuai dengan rencana pengembangan usaha Perseroan ke depannya.
Untuk mempertahankan kualitas pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, perseroan menambah investasi pada kualitas instalasi jaringan untuk menjamin kualitas jaringan terbaik bagi pelanggan. Perseroan juga melakukan diversifikasi market, sehingga dapat mencapai dan mempertahankan target sales serta dapat memberikan kontribusi yang baik bagi profitabilitas perseroan. Saat ini Remala masih fokus untuk menggarap segment pasar instansi pemerintah, korporasi, , residential.
"Agar menunjang produk-produk yang ditujukan untuk segmentasi market tersebut perseroan juga menyediakan value added services, seperti managed services untuk segmentasi instansi pemerintah dan korporasi. Selain itu perseroan juga mempersiapkan solusi-solusi yang akan dibangun khusus untuk meningkatkan nilai tambah dari bandwidth yang dijual, sehingga nantinya perseroan dapat meningkatkan positioning yang jauh lebih baik di pasar," terang Richard, Rabu (26/6/2024).
Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan internet yang tinggi, Richard menilai sektor telekomunikasi masih cukup menjanjikan. Peluang yang sangat menjanjikan ini kata Richard justru terdapat di luar Jawa yang sampai saat ini belum tergarap optimal. Dengan jumlah penduduk yang besar dan masih minimnya masyarakat yang sudah menikmati fixed broadband, Remala masih melihat potensi pertumbuhan yang cukup besar di layanan fixed broadband.
Ini dapat dilihat dari alokasi CAPEX perseroan yang difokuskan untuk perluasan jaringan dan penambahan BTS. Hingga saat ini jaringan yang dimiliki Remala telah mencapai 10.000 km fiber optic. Perseroan juga memiliki tak kurang dari 170 BTS. Jumlah BTS ini meningkat 12,58% YOY.
"CAPEX yang dikeluarkan perseroan ini ditujukan untuk memperkuat pelayanan yang lebih baik ke pelanggan. Dengan perluasan jaringan dan penambahan BTS ini diharapkan nantinya akan meningkatkan penerimaan perseroan dari pelanggan yang berkualitas dengan ARPU yang premium,"pungkas Richard.
(ayh/ayh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM