News & Research

Reader

ADB Telah Kucurkan Pendanaan USD23,6 Miliar Untuk Asia Pasifik Pada Tahun 2023
Thursday, April 25, 2024       09:49 WIB

Ipotnews - Asian Development Bank (ADB) telah memberi komitmen pendanaan sebesar USD23,6 miliar dari sumber dayanya sendiri pada tahun 2023, termasuk USD9,8 miliar untuk pembiayaan iklim, guna membantu kemajuan Asia dan Pasifik dalam pembangunan berkelanjutan.
Angka-angka tersebut tercantum dalam hasil keuangan dan operasional yang dipublikasikan hari Kamis (25/4) pada Laporan Tahunan 2023 ADB. Laporan tersebut merangkum bagaimana cara ADB mendukung negara berkembang anggotanya (DMC/developing member countries) dalam menangani krisis iklim yang memburuk, dan juga sejumlah tantangan lainnya seperti dampak konflik, kerawanan pangan, dan kenaikan beban utang.
"ADB terus memenuhi perannya sebagai bank iklim bagi Asia dan Pasifik, sehingga mencapai pembiayaan tahunan tertinggi kami untuk tindakan iklim," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam keterangan tertulis hari ini.
"Investasi kami dalam adaptasi dan mitigasi berfokus kuat pada pertanian yang tangguh iklim, energi terbarukan, dan transportasi rendah karbon," ujad Masatsugu.
Nilai USD23,6 miliar tersebut terdiri atas pinjaman, hibah, investasi ekuitas, jaminan, dan bantuan teknis yang diberikan kepada pemerintah dan sektor swasta. Sebagai pelengkap bagi sumber dayanya sendiri, ADB memobilisasi tambahan USD16,4 miliar dalam bentuk pembiayaan bersama (cofinancing) melalui sejumlah kemitraan kuat.
ADB berinvestasi besar dalam membangun infrastruktur berkualitas tinggi di bidang energi, transportasi, dan lainnya yang penting bagi pembangunan berkelanjutan. "ADB juga memperkuat lebih lanjut modal manusia kawasan ini melalui peningkatan dukungan bagi pendidikan dan kesehatan," tambah Masatsugu.
Upaya mengatasi ketimpangan gender masih terus menjadi pondasi pekerjaan ADB, dengan hampir semua operasinya pada 2023 berkontribusi pada pengurangan ketimpangan yang tersisa, termasuk bantuan untuk mitigasi dampak perubahan iklim yang tidak seimbang terhadap gender.
Laporan tersebut menjelaskan bagaimana ADB terus berevolusi agar dapat membantu mempercepat kemajuan kawasan ini dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG/Sustainable Development Goals).
Reformasi besar di bidang pengelolaan modal yang diluncurkan pada 2023 akan memperkuat operasi pinjaman ADB di masa mendatang dengan membuka kapasitas pinjaman baru hingga USD100 miliar selama sepuluh tahun ke depan. ADB juga mulai meluncurkan model operasinya yang baru pada 2023, sebuah transformasi besar-besaran untuk meningkatkan cara ADB melayani pelanggannya.
"Model operasi kami yang baru telah memungkinkan ADB untuk melakukan perubahan penting yang diperlukan guna memberikan dukungan lebih baik, lebih cepat, dan lebih disesuaikan kepada DMC kami," pungkas Masatsugu.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru