News & Research

Reader

BBRI Klaim Likuiditas Tetap Terjaga Meski Ada Kenaikan Suku Bunga Acuan BI
Friday, April 26, 2024       13:57 WIB

Ipotnews - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () menegaskan kebijakan BI menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas perseroan secara umum.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga tersebut merupakan keputusan logis dan rasional dari BI di tengah tantangan ekonomi global. "Kami akan mengikuti kebijakan BI. Situasi global dan domestik yang menantang pada akhirnya memaksa pelaku industri untuk dapat merespons dengan baik dan bijak," kata Sunarso dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4).
Di sisi lain, Sunarso juga menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum. Seperti diketahui, hingga akhir kuartal I-2024 tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28%.
Kemudian dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97%. "Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit," tegas Sunarso.
BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
"Penyaluran kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year," ucap Sunarso.
Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM . Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.
BRI juga tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya. Hingga akhir Kuartal I 2024 tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali dikisaran 3,11% dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39% pada Kuartal I-2023 menjadi 12,70% di akhir Kuartal I-2024.
Dari sisi liabilities, perseroan mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80% yoy hingga akhir Maret 2024. Dana murah ( atau Current Account Savings Account) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80% secara yoy.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Monday, May 06, 2024 - 17:38 WIB
Beban Membengkak, Laba Bank Ina (BINA) Milik Salim Anjlok 44,22%
Monday, May 06, 2024 - 17:30 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KOBX
Monday, May 06, 2024 - 17:26 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KBAG
Monday, May 06, 2024 - 17:24 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan MSTI
Monday, May 06, 2024 - 17:23 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KBLI
Monday, May 06, 2024 - 17:20 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RAFI
Monday, May 06, 2024 - 17:19 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan SMMT
Monday, May 06, 2024 - 17:17 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KONI
Monday, May 06, 2024 - 17:16 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan CRSN
Monday, May 06, 2024 - 17:14 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of APEX