News & Research

Reader

BREN Klaim Torehkan Sederet Terobosan Saat Kinerja Keuangan Sedikit Menurun
Friday, May 03, 2024       10:37 WIB

Ipotnews - PT Barito Renewables Energy Tbk () di kuartal I 2024 mencatat pendapatan sebesar USD145,4 juta, EBITDA sebesar USD123,6 juta dan laba bersih setelah pajak sebesar USD37,1 juta.
Capaian pendapatan di periode itu turun tipis dibandingkan kuartal I 2023 sebesar USD147,08 juta atau terkoreksi 1,14 persen year-on-year (yoy). Sedangkan laba bersih juga turun 6,34 yoy dari sebelumnya USD39,66 juta.
Meski kinerja keuangan turun, namun perseroan mampu menorehkan sederet terobosan seperti akuisisi pembangkit listrik tenaga angin ( PLTB ) Sidrap 1 dengan kapasitas 75 MW.
"Barito Renewables kembali mencapai milestones penting di kuartal pertama tahun 2024 dengan selesainya akusisi PLTB Sidrap 1dan 3 aset pengembangan tenaga angin dengan potensi kapasitas gabungan sebesar 320 MW yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi dan Lombok," kata Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables dalam keterangannya, Jumat (3/5).
Dijelaskan bahwa PLTB Sidrap 1 merupakan pembangkit listrik tenaga angin pionir di Indonesia dan menduduki peringkat salah satu yang terbesar di negara ini. Perusahaan juga telah mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) yang memegang peranan penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap.
Dari sisi neraca dapat terlihat bahwa per 31 Maret 2024 rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi sebesar 2,07x dibandingkan dengan 2,3x pada akhir tahun 2023. Hal ini mencerminkan kemampuan finansial kami untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang.
"Kedepan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, menambah kapasitas pembangkit listrik yang dikelola perusahaan dan pemenuhan komitmen kepada pemegang saham dengan melalui berbagai strategi," ucapnya.
Adapun sejumlah strategi yang dirancang perseroan untuk menopang perbaikan kinerja di masa mendatang diantaranya adalah dengan tetap menjaga keunggulan operasional dari seluruh pembangkit panas bumi yang dimiliki perusahaan sebagai energi baseload yang dapat diandalkan.
Kemudian menjaga efisiensi dan optimisasi dalam biaya operasional termasuk menurunkan beban pembiayaan bank, yang ditargetkan dapat di realisasikan pada semester dua tahun ini.
Lalu meningkatkan kapasitas pembangkit energi bersih melalui pengembangan aset panas bumi di area operasi Salak, Darajat dan Wayang Windu dengan program retrofit maupun penambahan unit baru yang berpotensi meningkatkan kapasitas sebesar 116 MW. Proyek ini diharapkan akan mulai beroperasi mulai tahun 2025 sampai dengan tahun 2027.
Selanjutnya dengan melakukan pengembangan wilayah Sidrap 2 dengan kapasitas sebesar 69MW, yang tendernya direncanakan akan terjadi di semester kedua tahun 2024.
"Kami juga akan konsisten mendistribusikan dividen terlepas kondisi ekonomi global yang penuh tantangan," pungkas dia. (Marjudin)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM