News & Research

Reader

Riset BMRI: Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 3,69 Persen Pada 2021
Wednesday, December 08, 2021       16:46 WIB

Ipotnews - Ekonom PT Bank Mandiri Tbk () memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi meningkat di triwulan IV 2021 sebesar 5,04% yoy. Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 3,69% yoy.
"Ke depan, strategi pemulihan ekonomi harus sejalan dengan upaya pengendalian pandemi. Penyebaran kasus COVID19 harus dapat ditekan melalui penerapan prokes, testing dan tracing di tengah berlanjutnya percepatan vaksinasi. Hal ini mengingat masih adanya risiko munculnya varian virus baru yang memicu kembali meningkatnya kasus COVID-19 global," kata Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (), Andry Asmoro dalam media gathering economic outlook secara virtual, Rabu (8/12).
Selain risiko ketidakpastian COVID19, Indonesia juga harus mengantisipasi risiko dampak percepatan tapering di AS. Namun demikian, posisi keseimbangan eksternal perekonomian Indonesia relatif lebih baik saat ini dibandingkan saat tahun 2013 meskipun di tengah pandemi. Neraca transaksi berjalan (CA) diperkirakan berpotensi mengalami surplus tahun ini.
"Selain itu, posisi cadangan devisa yang cukup tinggi juga akan meningkatkan risiliensi perekonomian dalam menghadapi risiko volatilitas pasar akibat dampak tapering The Fed," ujar Andry.
Andry mengakui bahwa pemulihan ekonomi dunia melambat pada triwulan III 2021 karena dampak penyebaran varian Delta COVID-19. Pertumbuhan ekonomi negara-negara besar dunia seperti AS, Tiongkok dan negara-negara di Kawasan Uni Eropa pada triwulan III 2021 melambat dibandingkan dengan triwulan II 2021. Hal ini disebabkan oleh dampak dari penyebaran varian Delta virus COVID-19.
Pada saat yang bersamaan laju inflasi di banyak negara mengalami kenaikan karena terjadinya krisis rantai pasok dan juga kenaikan harga-harga komoditas, terutama komoditas energi. Kenaikan inflasi di banyak negara menyebabkan normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat, termasuk di AS yang berdampak kepada tingginya volatilitas pasar.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2021 tercatat tumbuh 3.51%yoy, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II 2021," jelas Andry.
Seperti halnya perekonomian di banyak negara lainnya di dunia, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2021 juga disebabkan oleh penyebaran varian Delta COVID-19. Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) sejak awal bulan Juli 2021. PPKM menyebabkan mobilitas masyarakat mengalami penurunan.
"Hal ini berdampak kepada tingkat kepercayaan konsumen dan belanja rumah tangga," tambah Andry.
Inflasi di dalam negeri masih terkendali. Sampai dengan bulan November 2021 tercatat mengalami kenaikan menjadi 1,75% yoy, masih di bawah rentang target Bank Indonesia yang sebesar 31%. "Kami memperkirakan inflasi masih akan tetap terkendali dan berada di bawah target BI sampai dengan akhir tahun 2021 ini," tutup Andry.
(Adhitya)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM