Absen Bagi Dividen, WSBP Gunakan Laba Tahun 2023 Untuk Perkuat Modal
Saturday, July 06, 2024       13:12 WIB

Ipotnews - Pemegang saham PT Waskita Beton Precast Tbk () menyetujui penggunaan laba di tahun 2023 seluruhnya untuk penguatan modal. Hal ini sejalan dengan program transformasi bisnis yaitu memperkuat fundamental keuangan dan struktur modal perusahaan.
Sebagaimana diketahui pada tahun 2023, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk () ini membukukan laba bersih Rp6,3 miliar. Terjun bebas jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp675,8 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham tahun 2023 setara dengan Rp0,12 per lembar.
"Pemenang saham juga menyetujui rencana perusahaan untuk menjaga tata kelola perusahaan yang baik (GCG) yang terbukti dengan pencapaian skor GCG 2023 perusahaan sebesar 83,22 atau meningkat dari tahun sebelumnya," kata Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary dalam keterangan resminya, Sabtu (6/7).
Keputusan tersebut disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) beberapa waktu lalu. Dalam RUPST tersebut, manajemen juga memaparkan perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp1,74 triliun di tahun 2023. Angka ini meningkat 15,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp1,51 triliun.
"Sebanyak 81 persen dari Nilai Kontrak Baru ini berasal dari pelanggan eksternal. Keberhasilan dalam menyelesaikan berbagai proyek di tahun 2023 menjadi bukti bahwa mampu menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi dan modular di Indonesia," ulasnya.
Di tahun 2023 pendapatan usaha disumbang dari 3 lini bisnisnya yaitu penjualan produk Readymix dan Quarry sebesar Rp580 miliar, pendapatan dari penjualan Precast sebesar Rp540 miliar, dan pendapatan atas usaha jasa konstruksi sebesar Rp367 miliar.
Segmen readymix dan quarry memberikan kontribusi usaha terbesar dan meningkat 41% dari tahun lalu yang bernilai Rp411 miliar. Hal ini didukung oleh peningkatan permintaan atas produk Readymix khususnya untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Oleh karena itu, akan terus berupaya untuk menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan dikelola dengan GCG" tambah Fandy.
Di RUPST juga ditetapkan struktur organisasi baru yaitu:
1. Komisaris Utama/ Independen : Agus Budiman Manalu
2. Komisaris : Asep Arofah
3. Komisaris : Purwanto
4. Komisaris Independen : Fathur Rokhman
5. Komisaris Independen : Abianti Riana
Susunan Direksi
1. Direktur Utama : FX Poerbayu Ratsunu
2. Direktur Operasional : Itung Prasaja
3. Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Legal : Fathul Anwar
4. Direktur Pengembangan Bisnis dan HCM : Anak Agung Gede Sumadi.
(Marjudin)

Sumber : admin