BKPM Optimistis Mundurnya BASF dan Eramet Tak Surutkan Minat Investasi Hilirisasi Mineral
Thursday, June 27, 2024       14:28 WIB

Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) menyatakan pembatalan rencana investasi pemurnian nikel oleh BASF dan Eramet pada Proyek Sonic Bay di Maluku Utara, tidak menurunkan minat investor asing untuk menanamkan modalnya pada sektor hilirisasi di tanah air.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Kamis mengatakan, walaupun perusahaan tersebut membatalkan investasi dalam proyek senilai 2,6 miliar dolar AS, pengembangan investasi, khususnya di sektor hilirisasi baterai kendaraan listrik masih sangat potensial di pasar domestik.
"Kami melihat hilirisasi untuk ekosistem baterai kendaraan listrik masih sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi, baru-baru saja Indonesia mendapat peringkat 27 pada World Competitiveness Ranking (WCR) 2024. Top 3 terbaik di wilayah ASEAN," kata dia.
Dirinya menjelaskan, kebijakan hilirisasi Indonesia masih memiliki daya tarik tinggi di mata para investor asing, bahkan menurutnya beberapa proyek hilirisasi di tanah air sudah memasuki tahapan realisasi. Seperti halnya smelter tembaga terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur yang resmi beroperasi mulai 27 Juni 2024.
Selanjutnya produksi massal baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia yang akan dilakukan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat pada Juli 2024, serta akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, ia menyampaikan pembatalan bisnis itu merupakan keputusan bisnis yang dilakukan oleh BASF dan Eramet yang berdasarkan pada perubahan kondisi pasar nikel, khususnya yang menjadi suplai bahan baku baterai kendaraan listrik. Sehingga, perusahaan ini memutuskan tidak ada lagi kebutuhan untuk melakukan investasi suplai material baterai kendaraan listrik.
"Kami dari awal terus mengawal rencana investasi ini. Namun pada perjalanannya, perusahaan beralih fokus, sehingga pada akhirnya mengeluarkan keputusan bisnis membatalkan rencana investasi proyek Sonic Bay ini," katanya.(Antara)

Sumber : admin