Bursa Sore: Tanda-tanda Disinflasi AS Mendongrak Saham Asia, IHSG Lari Kencang
Wednesday, July 03, 2024       16:35 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) perkasa hingga akhir perdagangan hari Rabu (3/7). IHSG menguat +1,01 persen (+71 poin) ke posisi 7.196.
Sektor industri penyokong terkuat laju IHSG setelah naik 2,07% di akhir sesi. Sedangkan sektor teknologi yang terlemah, turun tipis 0,07%. Volume perdagangan mencapai 149,63 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp8,83 triliun.
Saham top gainers: , , , , , ,
Saham top losers LQ45: , , , , , ,
Bursa Asia
Saham-saham Asia naik pada hari Rabu (3/7) sore karena komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperkuat ekspektasi bahwa penurunan suku bunga AS akan segera terjadi. Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,64%.
AS kembali ke "jalur disinflasi", kata Chairmant the Fed Jerome Powell pada hari Selasa. Meskipun ia memperingatkan bahwa para pengambil kebijakan memerlukan lebih banyak data sebelum mereka dapat mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Komentar Powell membuat imbal hasil Treasury AS turun 4,3 basis poin semalam, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun stabil di 4,435% di jam Asia pada hari Rabu, membuat dolar tetap lemah.
"Saya pikir Powell cukup seimbang - AS berada di jalur yang benar, namun diperlukan lebih banyak data," kata Ben Bennett, ahli strategi investasi Asia-Pasifik di Legal and General Investment Management.
"Interpretasi saya adalah bahwa pemotongan kemungkinan besar terjadi tahun ini, dengan kemungkinan titik awal pada bulan September karena akan ada perkiraan ekonomi baru pada pertemuan tersebut."
Para pedagang saat ini memperkirakan kemungkinan sebesar 69% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September dan sebanyak dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini, jauh dari ekspektasi pelonggaran sebesar lebih dari 150 basis poin pada awal tahun.
Saham-saham Tiongkok tetap menjadi yang paling lambat, dengan indeks blue-chip CSI 300 (.CSI300) mencatat penurunan.
Data menunjukkan aktivitas jasa Tiongkok berkembang pada laju paling lambat dalam delapan bulan dan kepercayaan mencapai titik terendah dalam empat tahun pada bulan Juni, terseret oleh pertumbuhan pesanan baru yang lebih lambat, menunjukkan perlunya lebih banyak stimulus ekonomi.
Nikkei225 (Jepang) +1,26% ke 40.580
Topix (Jepang) +0,54% ke 2.872
Shanghai Composite (China) -0,49% ke 2.982
Shenzhen Component (China) -0,59% ke 8.760
CSI300 (China) -0,24% ke 3.463
Hang Seng (Hong Kong) +1,18% ke 17.978
Kospi (Korsel) +0,47% ke 2.794
Taiex (Taiwan) +1,28% ke 23.172
S&P/ASX200 (Australia) +0,28% ke 7.739
Currency
USD-JPY ke 161,81/+0,22%
USD-SGD ke 1,3564/+0,03%
AUD-USD ke 0,6679/+0,18%
USD-CNY ke 7,2734/+0,03%
USD-MYR ke 4,7190/-0,05%
USD-THB ke 36,7760/-0,10%
USD-IDR ke 16.371/-0,15%
Bursa Eropa
Market saham Eropa dibuka menguat pada trading hari Rabu, karena sentimen tetap tegang menjelang dua pemilihan umum besar. Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 naik 0,4% pada sesi awal. Sebagian besar sektor berada di zona hijau. Penguatan sektor dipimpin oleh saham pertambangan yang naik 1,6%.
Indeks DAX (Jerman) +0,40% pada level 18.236
Indeks FTSE (Inggris) +0,40% ke 8.153
Indeks CAC (Prancis) +0,73% di posisi 7.593
Oil
Harga minyak naik pada hari Rabu (3/7) sore setelah data industri menunjukkan penarikan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, sementara pasar terus mencermati meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Harga minyak mentah Brent naik tipis 46 sen menjadi $86,70 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 42 sen menjadi $83,23 per barel.
Pada hari Selasa, kedua acuan harga minyak naik ke level tertinggi sejak akhir April dalam perdagangan intraday. Tetapi ditutup turun pada hari itu karena kekhawatiran bahwa Badai Beryl akan mengganggu produksi di Teluk Meksiko mulai mereda. Badai ini diperkirakan akan melemah menjadi badai tropis saat memasuki Teluk Meksiko akhir minggu ini, menurut Pusat Badai Nasional AS.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin