Ipotnews - PT Bank Neo Commerce Tbk (

BBYB

) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VII (PM-HMETD VII) alias rights issue untuk dapat menghimpun dana Rp393,5 miliar saham.
Berdasarkan Prospektus Ringkas terkait rencana rights issue

BBYB

yang dikutip Kamis (4/7), pada aksi korporasi ini perseroan akan menerbitkan sebanyak 1.311.666.667 saham baru bernilai nominal Rp100 per saham atau setara 9,82 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PM-HMETD VII.
Bank digital yang dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia ini mematok harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp300 per saham, sehingga perseroan bisa meraup dana dari para pemegang saham sebesar Rp393,5 miliar. Hingga hari ini (4/7) pukul 11.35 WIB,

BBYB

di level 262 atau menguat 2,34 persen dibandingkan penutupan kemarin.
Setiap pemegang saham yang memiliki 700 juta lembar saham lama yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS)

BBYB

pada 10 Juli 2024 (recording date) mempunyai 76.267.192 HMETD. Sementara itu, setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru.
Akulaku Silvrr yang telah menyatakan sanggup menjadi pembeli siaga akan membeli sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lainnya. Pemegang saham yang tidak menebus haknya akan mengalami dilusi maksimum 9,82 persen setelah periode pelaksanaan rights issue.
Perlu diketahui, Rockcore Financial Technology Co Ltd yang per 31 Mei 2024 memiliki 6,12 persen saham

BBYB

telah menyatakan tidak akan mengeksekusi saham diterbitkan oleh Bank Neo Commerce.
Rencananya,

BBYB

akan memanfaatkan dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini ---setelah dikurangi biaya-biaya emisi--- untuk modal kerja perseroan dalam rangka membiayai peningkatan kredit.
Selain recording date, jadwal yang patut dicatat para pemegang saham adalah cum date di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Juli 2024, sedangkan di pasar tunai pada 10 Juli 2024. Adapun pendistribusian HMETD secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 11 Juli 2024, sementara pencatatan di BEI pada 12 Juli 2024 dan diperdagangkan hingga 18 Juli 2024.
(Budi)

Sumber : admin