Data AS Sokong Potensi Pemangkasan Suku Bunga, S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Penutupan
Thursday, July 04, 2024       04:40 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq melesat untuk mencatat rekor penutupan tertinggi, karena data yang menunjukkan pelemahan ekonomi meningkatkan harapan Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada September.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 23,85 poin, atau 0,06%, menjadi 39.308,00, sedangkan S&P 500 naik 28,01 poin, atau 0,51%, menjadi 5.537,02 dan Nasdaq Composite Index menguat 159,54 poin, atau 0,88%, menjadi 18.188,30, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (3/7) atau Kamis (4/7) pagi WIB.
Dow Jones ditutup sedikit lebih rendah, tertekan aksi jual saham healthcare dan konsumen selama sesi perdagangan yang dipersingkat menjelang libur Fourth of July. Pasar akan tetap tutup pada sesi Kamis untuk merayakan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, menjaga volume perdagangan tetap tipis sepanjang minggu.
Baik laporan ADP Employment maupun data klaim pengangguran mingguan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang melambat menjelang laporan non-farm payrolls, Jumat. Pasar berharap tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja akan mendorong the Fed untuk memangkas suku bunga.
"Ini angka klaim pengangguran yang cukup kuat, dan sesuai dengan tren keseluruhan yang mungkin merupakan indikasi pelonggaran di pasar tenaga kerja. Ini pasti cukup baik bagi the Fed," kata David Morrison, analis Trade Nation.
Selain itu, data PMI dari Institute for Supply Management lebih lemah dari ekspektasi, dan pesanan pabrik secara tak terduga merosot. Investor meningkatkan spekulasi pemotongan suku bunga September menjadi lebih dari 70%, menurut FedWatch LSEG .
Risalah rapat the Fed periode Juni akan dirilis setelah penutupan pasar.
Saham Tesla melambung 6,5%, diperdagangkan mendekati level tertinggi enam bulan setelah melejit lebih dari 10% pada sesi Selasa menyusul penurunan yang lebih kecil dari perkiraan dalam pengiriman kendaraan kuartal kedua.
Philadelphia SE Semiconductor Index melonjak 1,92%, dibantu lonjakan saham Taiwan Semiconductor Manufacturing dan Broadcom.
Nvidia ditutup 4,6% lebih tinggi, setelah merosot pada sesi Selasa, sementara beberapa saham megacap lainnya melemah seperti Amazon, ditutup menyusut 1,2%.
"Kecenderungan saat ini mengarah pada rotasi...kita mendapati beberapa hari di mana kita melihat Indeks Russell turun, dan teknologi naik dan sebaliknya," kata Morrison, meski mencatat bahwa optimisme pasar terhadap saham teknologi megacap masih kuat.
S&P 500 melesat lebih dari 15% pada paruh pertama 2024, sebagian besar didukung saham teknologi papan atas.
Paramount Global melompat hampir 7% setelah National Amusements milik Shari Redstone mencapai kesepakatan awal untuk menjual saham pengendali di raksasa media tersebut kepada Skydance Media, di bawah kendali David Ellison.
First Foundation ambles hampir 24% setelah pemberi pinjaman tersebut, yang memegang portofolio besar pinjaman real estat multifamily, mengungkapkan kenaikan modal tak terduga sebesar USD228 juta.
Volume untuk sesi singkat di bursa saham Wall Street tercatat 7,11 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,64 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Salesforce Inc (1,86%)
-McDonald's (0,89%)
-Caterpillar (0,87%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-1,68%)
-Merck & Co (-1,46%)
-Amazon.com (-1,21%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Paramount Global B (6,90%)
-First Solar (6,64%)
-Tesla (6,54%)
Saham berkinerja terburuk
-Walgreens Boots (-4,06%)
-Constellation Brands A (-3,31%)
-Humana (-3,19%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Koss (143,81%)
-Medalist Diversified (119,53%)
-Adamas One (89,14%)
Saham berkinerja terburuk
-Shapeways Holdings (-62,04%)
-Sonim Technologies (-42,34%)
-Autonomix Medical (-31,81%)

Sumber : Admin