Ipotnews - Harga batubara di pasar dunia diprediksi tetap berada di kisaran USD130-140/ton pada Kuartal III 2024.
Potensi kenaikan harga batubara kemungkinan terjadi pada bulan September mendatang karena permintaan musim dingin. Namun, lonjakan harga signifikan tidak mungkin terjadi karena dinamika perdagangan global dan peningkatan produksi Indonesia.
"Selamat Januari - Mei 2024, harga batu bara rata-rata mencapai USD131/ton, sesuai dengan prediksi kami," kata Analis Riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6).
Rizkia menuturkan bahwa harga batubara pada bulan Mei meningkat menjadi USD144/ton namun telah kembali ke USD134/ton. "Lonjakan harga di bulan Mei didorong oleh cuaca dan peningkatan permintaan di Tiongkok," ujar Rizkia.
Produksi batu bara Indonesia selama Januari - Mei 2024 mencapai 330 juta ton, naik 5,3% YoY dibanding Januari - Mei 2023. Capaian ini di bawah ekspektasi karena musim kemarau yang terlambat di wilayah-wilayah utama.
Konsumsi domestik meningkat sebesar 14,7% YoY karena peningkatan konsumsi energi dan aktivitas manufaktur. Ekspor batu bara Indonesia bergeser ke Asia Utara, sementara pertumbuhan impor Tiongkok melambat, berdampak pada ekspor Indonesia ke negara tersebut.
"Ini akibat meningkatnya persaingan dari Rusia dan Australia, serta peningkatan pembangkit listrik tenaga air," jelas Rizkia.
Rizkia mempertahankan peringkat Netral untuk sektor batubara Indonesia. Untuk pilihan sahamnya, ia mempertahankan rekomendasi Hold untuk

ADRO

(TP: IDR 2.900/saham),

ITMG

(TP: IDR 25.500/saham), dan

PTBA

(TP: IDR 2.500/saham).
"Kami lebih menyukai

ADRO

karena kinerjanya yang lebih kuat dan biaya tunainya yang lebih rendah," pungkas Rizkia.
(Adhitya)

Sumber : admin