Kurs Rupiah Ditutup Menguat, Didukung Ekspektasi Fed Lebih Cepat Pangkas Suku Bunga Tahun Ini
Thursday, July 04, 2024       15:54 WIB

Ipotnews - Sejumlah data perekonomian Amerika Serikat yang melambat tadi malam telah mendorong pelemahan indeks dolar dan memperkuat kurs rupiah dalam penutupan sore ini.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (4/7) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.330 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,25% dibandingkan akhir perdagangan Rabu sore (3/7) di level Rp16.371 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa indeks dolar AS melemah pada hari ini. Data ketenagakerjaan ADP yang lebih lemah dari perkiraan dan indeks manajer pembelian yang lemah pada aktivitas non-manufaktur meningkatkan spekulasi terhadap melemahnya perekonomian AS.
"Ini membuat pelaku pasar berpikir situasi ini akan mendorong The Fed untuk memotong suku bunga lebih cepat," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Data tenaga kerja yang lemah juga mendorong spekulasi lemahnya data nonfarm payrolls pada hari Jumat. Para pedagang meningkatkan taruhan bahwa The Fed akan melakukan pemotongan sebesar 25 basis poin pada bulan September.
Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada bulan September hampir 66%, naik dari 59% yang terlihat sehari lalu. "Namun, risalah pertemuan The Fed pada bulan Juni menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih tidak yakin bahwa inflasi telah turun hingga batas dimana penurunan suku bunga dapat dilakukan," ujar Ibrahim.
Beberapa pejabat masih melihat perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk menurunkan inflasi. Paling utama adalah Ketua The Fed Jerome Powell, juga memperingatkan pada minggu ini bahwa meskipun bank tersebut telah membuat beberapa kemajuan dalam memerangi inflasi, bank tersebut masih kurang percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga.(Adhitya)

Sumber : admin

berita terbaru