Mata uang Asia Menguat, Harapan Pemangkasan Suku Bunga AS Meningkat
Monday, July 08, 2024       16:18 WIB

Ipotnews - Sebagian besar mata uang Asia menguat terhadap dolar AS, Senin (8/7), karena meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada September nanti.
Secara global, investor menunggu pidato Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres pada Selasa dan Rabu besok, dan laporan harga konsumen penting sehari kemudian. Pasar meningkatkan ekspektasi pelonggaran AS karena inflasi utama diperkirakan akan melambat.
Di Asia, keputusan suku bunga dari bank sentral Korea Selatan dan Malaysia akan dirilis pada Kamis nanti, di mana bank sentral diperkirakan akan menahan suku bunga untuk saat ini.
"Pasar mengincar penurunan (oleh Bank Korea) paling cepat pada bulan Agustus, tetapi kami yakin itu masih bersyarat karena tingkat valas masih menjadi perhatian, dan harga perumahan (sudah) mulai naik lagi," kata analis Barclays, seperti dikutip Reuters, Senin (8/7).
Data inflasi terkini dari negara-negara seperti Thailand dan Filipina telah menunjukkan tren pelonggaran, yang memberikan peluang bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga.
 Bangko Sentral ng Pilipinas  memiliki lebih banyak ruang untuk memangkas suku bunga pada rapat berikutnya di bulan Agustus, setelah inflasi tahunan melambat pada bulan Juni, kata gubernur Eli Remolona.
Pasar juga menunggu data inflasi China, Rabu lusa dan estimasi produk domestik bruto lanjutan Malaysia, Jumat nanti.
Mata uang regional bergerak naik tipis karena  greenback  tetap melemah menyusul rilis data penggajian AS yang secara mengejutkan lemah pada Jumat lalu. Halk ini menunjukkan bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
Pasar sekarang memperkirakan peluang 76% untuk pemangkasan suku bunga pada bulan September, naik dari 64% seminggu yang lalu, menurut Fedwatch.
Baht Thailand bergerak naik tipis, sementara won Korea Selatan turun 0,1%,sementara dolar Singapura cenderung tidak berubah.
Rupiah Indonesia dan peso Filipina masing-masing naik 0,1%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah mulai stabil setelah melemah dalam beberapa minggu terakhir, dan seharusnya ada kecenderungan menguat akhir tahun ini karena perkiraan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
BI memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada rata-rata antara 15.700 hingga 16.100 per dolar tahun ini."Kita akan lihat apakah ada ruang untuk pelonggaran pada kuartal keempat," katanya.
"Untuk saat ini fokus kami adalah menjaga stabilitas mata uang." (Reuters)

Sumber : admin