Nasdaq dan S&P 500 Sentuh Rekor Tertinggi, Data Tenaga Kerja AS Dorong Asa Pelonggaran Suku Bunga
Saturday, July 06, 2024       07:31 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street di AS menguat pada trading akhir pekan ini. Indeks Nasdaq dan S&P 500 menyentuh level rekor tertinggi, didorong data baru pelemahan pasar tenaga kerja AS. Pelemahan data lapangan kerja tersebut meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pada awal September mendatang.
Reli di Wall Street dikatrol saham-saham megacap seperti Microsoft yang naik hampir 1.5% hingga berakhir pada rekor tertinggi. Meta Platforms juga mencetak penutupan tertinggi sepanjang masa, naik 5,9% sehingga mendorong sektor teknologi informasi ke rekor tertinggi. Sektor Layanan komunikasi dalam Indeks S&P 500 adalah sektor dengan kinerja terbaik, mencapai level tertinggi sejak tahun 2000.
Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) naik 0,17% ke level 39.375. Indeks S&P 500 0,54% pada posisi 5.567 dan Nasdaq Composite menguat 0,90% menjadi 18.352.
Untuk minggu ini, S&P 500 naik 1,95%, Nasdaq naik 3,5% persen, dan Dow naik 0,66%.
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS sedikit melambat pada bulan Juni, dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam 2,5 tahun. Sementara kenaikan upah melambat.
Investor memperkirakan data tersebut dapat memicu perdebatan yang lebih aktif mengenai penurunan suku bunga ketika Federal Reserve bertemu akhir bulan ini. Peluang pelonggaran bank sentral AS pada bulan September melonjak menjadi 79% dari 66% yang terlihat sebelum data ini dirilis, menurut FedWatch Tool dari CME.
"Laporan ini menempatkan The Fed pada posisi yang nyaman," kata Peter Cardillo, kepala ekonom di Spartan Capital Securities. "Jika hal ini berlanjut bulan depan, tanpa kenaikan upah per jam, maka saya pikir kita akan melihat penurunan suku bunga pada bulan September dan satu lagi pada bulan Desember."
Data yang dirilis awal pekan ini juga menunjukkan perekonomian AS kehilangan tenaga, membantu S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi selama sesi singkat hari libur pada hari Rabu.
"Kita berada dalam lingkungan stagflasi yang berdekatan - pertumbuhan sedang moderat, inflasi tetap pada tempatnya untuk saat ini," kata Alex McGrath, kepala investasi di NorthEnd Private Wealth.
Dia mengatakan kondisi saat ini tidak bagus untuk perusahaan-perusahaan berkapitalisasi kecil, yang sensitif terhadap suku bunga, namun perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar menghasilkan pendapatan yang kuat sehingga menjaga pasar tetap kuat.
Harga saham bank-bank besar melemah menjelang laporan pendapatan perusahaan kuartal kedua yang dimulai Jumat depan. Suku bunga yang lebih tinggi dan lingkungan ekonomi yang tidak menentu memberikan dampak buruk terhadap pendapatan bank-bank AS.
Bank of America (BAC.N), Wells Fargo dan JPMorgan & Chase turun antara 1,2% hingga 1,7%, mendorong Indeks sektor bank di S&P 500 indeks melemah 1,6%.
Macy's pada hari Jumat melonjak 9,5% setelah sebuah laporan mengatakan Arkhouse Management dan Brigade Capital menaikkan tawaran mereka untuk membeli jaringan department store sekitar $6,9 miliar.
S&P 500 membukukan 19 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan delapan titik terendah baru. Sedangkan Nasdaq Composite mencatat 46 titik tertinggi baru dan 162 titik terendah baru.
Volume trading di bursa AS adalah 9,73 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,57 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(reuters)

Sumber : admin