Pasar Merespons Prospek Kemenangan Trump, Bursa Wall Street Semringah
Tuesday, July 16, 2024       04:29 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona hijau, Senin, melanjutkan reli Jumat karena meningkatnya ekspektasi akan kepresidenan Donald Trump kedua setelah upaya pembunuhan yang gagal meningkatkan harapan akan lingkungan regulasi yang lebih longgar.
Meski ketiga indeks saham utama Amerika Serikat berakhir jauh di bawah level tertinggi sesinya, Dow Jones Industrial Average mencatatkan penutupan tertinggi sepanjang masa, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (15/7) atau Selasa (16/7) pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 210,82 poin, atau 0,53%, menjadi 40.211,72, S&P 500 bertambah 15,87 poin, atau 0,28%, menjadi 5.631,22 dan Nasdaq Composite Index menguat 74,12 poin, atau 0,40%, menjadi 18.472,57.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, saham energi menikmati persentase kenaikan terbesar, sementara utilitas mengalami penurunan.
Meningkatnya kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada September juga membantu mendongkrak selera risiko.
Saham saham berkapitalisasi kecil dan transportasi yang sensitif secara ekonomi dengan mudah mengungguli pasar yang lebih luas.
Upaya pembunuhan di Pennsylvania terhadap Trump, calon presiden dari Partai Republik, akhir pekan lalu, tampaknya meningkatkan peluangnya untuk terpilih. Kepresidenan Trump mungkin akan menghasilkan kebijakan perdagangan yang lebih hawkish, perpanjangan pemotongan pajak dan deregulasi di sejumlah bidang mulai dari perubahan iklim hingga mata uang kripto.
Situs taruhan online PredictIt menunjukkan spekulasi kemenangan pemilu sebesar 67 sen untuk Trump, naik dari 60 sen pada Jumat, dengan kemenangan untuk Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden sebesar 26 sen.
"Peristiwa utama - percobaan pembunuhan Donald Trump - tidak menghasilkan peristiwa yang menguntungkan," kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research di New York. "Tidak ada perubahan pada perkiraan PDB, tidak ada perubahan pada ekspektasi bahwa the Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September, laba perusahaan melampaui ekspektasi."
"Jadi momentum di pasar tetap berdasarkan optimisme investor," tambah Stovall.
Sentimen juga didukung oleh optimisme Federal Reserve akan memasuki fase penurunan suku bunga yang diprediksi pada awal September, dengan total pemotongan sebanyak tiga kali hingga akhir tahun.
"Pemangkasan suku bunga pada September sudah dipastikan," kata Ross Mayfield, analis Baird di Louisville, Kentucky. "Kita hampir sama seperti tujuh bulan yang lalu, yaitu janji penurunan suku bunga the Fed tanpa resesi. Hal ini masih sangat bergantung pada keterlibatan the Fed."
Berbicara di hadapan Economic Club of Washington, Senin, Chairman Fed Jerome Powell menegaskan kembali keyakinannya bahwa perekonomian Amerika Serikat dapat menghindari resesi, dan pembacaan data terbaru menunjukkan kemajuan dalam menurunkan inflasi ke sasaran bank sentral sebesar 2%.
Laba Goldman Sachs pada kuartal kedua melesat lebih dari dua kali lipat, mengalahkan perkiraan analis didorong penjaminan utang dan perdagangan fixed-income yang solid. Saham broker tersebut melambung 2,6%.
Saham Macy's Inc ambles 11,7% setelah department store tersebut membatalkan pembicaraan pembelian dengan Arkhouse Management dan Brigade Capital.
Prospek kepresidenan Trump yang kedua membuat saham Trump Media & Technology Group meroket 31,4%.
Saham Crypto juga bernasib baik, dengan Coinbase Global, Marathon Digital Holdings, dan Riot Platforms melejit antara 11,4% dan 18,3%.
Saham lain yang diperkirakan mendapat keuntungan dari kemungkinan masa jabatan kedua Trump semringah, dengan produsen senjata Smith & Wesson dan operator penjara GEO Group masing-masing melonjak 11,4% dan 9,3%.
Pada sisi negatifnya, perusahaan energi surya berguguran karena prospek terpilihnya Trump meredupkan ekspektasi terhadap subsidi energi terbarukan di Amerika.
Saham Sunrun dan SolarEdge Technologies masing-masing anjlok 9,0% dan 15,4%.
Saham perusahaan China yang tercatat di Amerika juga tumbang di tengah kekhawatiran akan pengetatan pembatasan perdagangan di bawah pemerintahan Trump.
IShares China Largecap ETF melorot 2,2%.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,07 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 11,59 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Caterpillar (3,03%)
-Goldman Sachs (2,57%)
-JPMorgan (2,49%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike (-2,86%)
-Boeing (-1,76%)
-Verizon (-1,52%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Axon Enterprise (5,46%)
-Paycom Soft (5,17%)
-APA Corp (4,97%)
Saham berkinerja terburuk
-The AES (-10,03%)
-First Solar (-8,50%)
-CenterPoint Energy (-6,67%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-SMX Security Matters (6.511,11%)
-Autonomix Medical (130,00%)
-DatChat (75,47%)
Saham berkinerja terburuk
-Aslan Pharma ADR (-45,24%)
-Kazia Therapeutics ADR (-37,72%)
-Locafy (-34,70%)

Sumber : Admin