Stok Amerika Menyusut, Minyak Berjangka Berbalik Menguat
Wednesday, July 03, 2024       14:57 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Rabu, setelah data industri menunjukkan penurunan stok minyak mentah Amerika lebih besar dari perkiraan, sementara pasar terus memantau ketegangan di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 40 sen, atau 0,46%, menjadi USD86,64 per barel pada pukul 14.25 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Rabu (3/7).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 36 sen atau 0,43% menjadi USD83,17 per barel.
Pada sesi Selasa, kedua harga minyak acuan tersebut melesat ke level tertinggi sejak akhir April dalam perdagangan intraday, namun ditutup turun karena memudarnya kekhawatiran Badai Beryl akan mengganggu produksi di Teluk Meksiko. Badai itu diperkirakan terus melemah menjadi badai tropis saat memasuki Teluk Meksiko pada akhir pekan ini, menurut US National Hurricane Center.
"Setelah mencatat penguatan di awal sesi karena kekhawatiran gangguan pasokan akibat Badai Beryl, mungkin ada beberapa pelonggaran karena terlihat lebih jelas yang mengarah pada potensi dampak yang terbatas," kata Yeap Jun Rong, analis IG.
"Meski demikian, penurunan signifikan dalam persediaan minyak mentah Amerika memberikan dukungan terhadap harga, sementara ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut," tambah Yeap.
Persediaan minyak mentah AS turun 9,163 juta barel dalam pekan yang berakhir hingga 28 Juni, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa. Namun, stok bensin melonjak 2,468 juta barel, dan persediaan sulingan menyusut 740.000 barel.
Analis dalam jajak pendapat  Reuters  memperkirakan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 700.000 barel, stok bensin berkurang 1,3 juta barel, dan penyusutan stok sulingan 1,2 juta barel.
"Harga minyak didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS, namun kenaikannya terbatas karena beberapa investor masih mencari keuntungan dari reli baru-baru ini untuk mencapai level tertinggi sejak April," kata Mitsuru Muraishi, analis Fujitomi Securities.
Badan Informasi Energi (EIA), badan statistik Departemen Energi AS, akan merilis data mingguannya malam ini pukul 21.30 WIB.
Sementara itu, permintaan bensin di Amerika diperkirakan meningkat seiring dengan dimulainya driving season musim panas bersamaan dengan libur Hari Kemerdekaan pekan ini. American Automobile Association memperkirakan perjalanan selama periode liburan akan melesat 5,2% dibandingkan 2023, dengan perjalanan mobil naik 4,8%.
Di Timur Tengah, pasukan Israel membombardir beberapa wilayah di Jalur Gaza selatan, Selasa, menyebabkan ribuan warga Palestina meninggalkan rumah mereka. Militer Israel dan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah juga saling baku tembak di perbatasan selatan Lebanon.
"Risiko perang Israel-Hizbullah, dikombinasikan dengan risiko meluasnya konflik di Timur Tengah, kemungkinan besar akan berdampak buruk terhadap prospek jangka pendek kami," kata Vivek Dhar, analis Commonwealth Bank of Australia.
Produksi minyak Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) meningkat sepanjang Juni untuk bulan kedua berturut-turut, menurut survei  Reuters , Selasa, ketika pasokan yang lebih tinggi dari Nigeria dan Iran mengimbangi dampak pengurangan pasokan sukarela oleh anggota lain dan aliansi OPEC + yang lebih luas. (ef)

Sumber : Admin