Stok Global Melambung, Tembaga London Tertekan
Tuesday, July 16, 2024       14:37 WIB

Ipotnews - Harga tembaga melorot, Selasa, karena lemahnya data ekonomi dari konsumen utama China dan meningkatnya stok di sebagian besar gudang global menekan prospek permintaan logam tersebut.
Harga tembaga berjangka untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,4% menjadi USD9.763 per metrik ton pada pukul 13.33 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Hanoi, Selasa (16/7).
Sedangkan kontrak tembaga Agustus yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) melemah 0,5% menjadi 79.210 yuan (USD10.902,66) per ton.
Persediaan tembaga di gudang yang disetujui LME, gudang Comex, gudang berikat di China, serta gudang yang ditunjuk oleh Shanghai International Energy Exchange meningkat sejauh bulan ini, yang menunjukkan lemahnya permintaan.
"Logam menjadi sangat sensitif terhadap laporan stok. Jadi perubahan stok di gudang bursa berjangka akan menjadi poin penting yang harus diperhatikan," kata Sandeep Daga, Direktur Metal Intelligence Centre.
Pertumbuhan ekonomi China jauh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua, menjelaskan gambaran permintaan yang lemah karena negara tersebut menyumbang sekitar setengah dari permintaan tembaga setiap tahun.
Namun, data tersebut meningkatkan harapan stimulus dari China, meski sebagian besar pelaku pasar tidak memperkirakan tindakan intensif pada logam tertentu.
Minat spekulatif terhadap tembaga sedikit meningkat, dibuktikan dengan fund manager yang memegang net long position sebanyak 43.403 kontrak pada kontrak tembaga CME, tertanggal 8 Juli, peningkatan pertama sejak 20 Mei ketika tembaga mencapai rekor harga tertinggi.
Namun kenaikannya relatif minimal dan didukung oleh lambatnya kedatangan stok di gudang Comex, ungkap Daga, yang sejauh ini hanya sekitar 1.000 ton pada Juli dibandingkan ekspektasi 50.000 ton.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,5% menjadi USD2.450 per ton, seng (zinc) melemah 0,5% menjadi USD2.940, timah melorot 0,5% menjadi USD33.075, sementara nikel naik 0,3% menjadi USD16.750, dan timbal (lead) hampir mendatar di USD2.187,50.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium merosot 1,2% menjadi 19.810 yuan per ton, nikel turun 0,7% menjadi 133.630 yuan, timah melemah 0,5% menjadi 273.220 yuan, sementara seng naik 0,1% jadi 24.285 yuan dan timbal menguat 0,7% menjadi 19.730 yuan. (ef)

Sumber : Admin