Yen Terjerembab Versus Dolar dan Euro, Pasar Waspadai Intervensi Jepang
Wednesday, July 03, 2024       14:38 WIB

Ipotnews - Yen tersungkur ke level terendah dalam 38 tahun terhadap dolar dan rekor terlemah versus euro, Rabu, ketika mata uang tersebut terus tertekan, dengan pejabat Jepang terlihat cukup tenang di tengah risiko intervensi.
Dolar melesat, memulihkan kekuatan yang hilang pada sesi Selasa, ketika komentar dovish dari Chairman Federal Reserve Jerome Powell meredam laporan ketenagakerjaan domestik yang solid, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Rabu (3/7).
Euro tetap tangguh, dibantu oleh tingginya angka inflasi lokal, Selasa, yang menunjukkan Bank Sentral Eropa akan mengambil jeda sebelum memangkas suku bunga lagi. Poundsterling stabil menjelang pemilu Inggris, Kamis.
Yen melemah sekitar 0,2% mencapai 161,875 per dolar untuk pertama kalinya sejak Desember 1986, dan melorot dengan selisih yang hampir sama terhadap euro, serta mencapai titik terendah sepanjang masa di 173,80.
Otoritas Jepang sebagian besar bersikap tenang terhadap yen sepanjang pekan ini, dengan Menteri Keuangan Shunichi Suzuki hanya berkomentar pada Selasa, bahwa pergerakannya diawasi dengan cermat. Dia menahan diri untuk tidak mengulangi peringatan yang sering digunakan bahwa kementerian siap bertindak.
Atsushi Mimura mengambil alih jabatan sebagai raja mata uang Kementerian Keuangan, Senin, menggantikan Masato Kanda, yang mengawasi putaran intervensi senilai 9,8 triliun yen (USD60,67 miliar) yang berlangsung selama beberapa hari pada akhir April dan awal Mei, ketika mata uang tersebut anjlok menjadi 160,82 per dolar.
"Saya merasa ada banyak harapan akan ada tindakan dari Kementerian Keuangan, Senin, namun hal itu tidak terjadi," kata Bart Wakabayashi, Branch Manager State Street di Tokyo.
"Saya tahu ada perubahan di jajaran pimpinan, tetapi itu bukan alasan untuk diam."
Beberapa investor berspekulasi otoritas akan mengambil tindakan, Kamis, ketika likuiditas yang menipis ketika libur Amerika akan memperburuk pergerakan pasar. Namun Wakabayashi mengatakan mungkin sulit untuk membenarkan intervensi ketika penurunan yen terjadi begitu saja.
Analis juga menunjukkan peningkatan peluang kepemimpinan Donald Trump yang kedua akan berdampak pada yen, karena kebijakan Trump dipandang cenderung mengarah pada kenaikan imbal hasil US Treasury, yang cenderung diikuti oleh pasangan dolar-yen.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap euro, sterling, yen dan tiga mata uang utama lainnya, menguat 0,1% menjadi 105,78, memulihkan sebagian besar penurunan 0,14% di sesi sebelumnya.
Dalam konferensi Bank Sentral Eropa di Sintra, Portugal, Selasa, Powell mengatakan ekonomi AS membuat kemajuan signifikan dalam hal inflasi, bahkan ketika dia menambahkan bahwa data yang lebih mendukung diperlukan untuk mulai memotong suku bunga.
Data Amerika, Selasa, menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat sepanjang Mei setelah mencatat penurunan yang sangat besar dalam dua bulan sebelumnya. Laporan payrolls bulanan akan dirilis Jumat.
Inflasi zona euro mereda pada bulan lalu, namun komponen jasa yang penting masih tetap tinggi, sehingga memicu kekhawatiran tekanan harga domestik akan tetap pada tingkat yang tinggi.
Euro melemah 0,07% menjadi USD1,0739, namun masih diperdagangkan mendekati puncak kisaran sejak pertengahan Juni.
Sterling bertahan di USD1,2680 setelah naik 0,28% pada sesi Selasa.
Partai Buruh yang beroposisi diperkirakan menang dalam pemilu, Kamis, mengakhiri 14 tahun pemerintahan Konservatif. Keuangan Inggris yang ketat berarti pemerintahan baru akan memiliki sedikit ruang untuk meningkatkan belanja, yang berpotensi menghilangkan katalis pelemahan sterling dan menjaga volatilitas tetap terkendali.
Di tempat lain, dolar Australia menguat 0,11% menjadi USD0,6675, terkatrol data penjualan ritel domestik yang lebih baik dari perkiraan.
Yuan China merosot ke level terendah delapan bulan di pasar offshore di tengah tanda-tanda pemerintah bersedia menoleransi penurunan mata uang tersebut.
Yuan jatruh ke posisi 7,3114 per dolar untuk pertama kalinya sejak 3 November 2023. (ef)

Sumber : Admin