Pasar Komoditas Berisiko Terfragmentasi Jika Trump Terpilih Kembali - HSBC
Friday, June 28, 2024       16:19 WIB

Ipotnews - Pasar komoditas berisiko menghadapi fragmentasi dan gangguan pasokan yang lebih besar jika mantan presiden AS Donald Trump kembali memenangkan pemilihan presiden AS pada 5 November.
Awal yang lemah dari Presiden AS Joe Biden dalam debat presiden AS pertama pada hari Kamis, kemarin telah menyebabkan spekulasi yang meningkat atas potensi kembalinya kepresidenan Trump, termasuk implikasi dari kebijakan perdagangannya dan tarif yang diusulkan terhadap China.
Paul Bloxham, kepala ekonom HSBC untuk Australia, Selandia Baru, dan komoditas global berpendapat pasar komoditas, yang sudah berjuang dengan harga tinggi yang didorong oleh kendala pasokan struktural, juga menghadapi ketidakpastian dari ketegangan geopolitik.
"Peningkatan proteksionisme perdagangan global atau pergeseran jalur tren tersebut merupakan risiko ekonomi makro global yang kami waspadai," kata Bloxham kepada Reuters Global Markets Forum (GMF). "Hal ini akan meningkatkan risiko fragmentasi pasar komoditas yang lebih besar dan menciptakan gangguan pasokan yang mendukung harga komoditas," imbuhnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/6),
Situasi geopolitik, perubahan iklim, dan transisi energi, kata Bloxham, berpadu untuk mendorong terjadinya " super-squeeze " pasar komoditas global.
Model statistik HSBC pada Mei lalu menunjukkan pergeseran ke fase  'super bull'  dari fase  'weak bull'  di pasar komoditas, meskipun harga sudah tinggi. Menurut HSBC , harga komoditas tidak mungkin kembali ke tren sebelumnya, dan akan tetap "lebih tinggi secara permanen".
Bloxham memperkirakan produsen besar, terutama yang terlibat dalam bahan baku transisi energi seperti tembaga, akan diuntungkan. Ia juga mengatakan bahwa ekonomi Amerika Latin, AS, Australia, dan Indonesia juga berpotensi menjadi pemenang. (Reuters)

Sumber : admin