BBCA Akan Tunaikan Dividen Interim Rp50 Per Saham
Tuesday, November 12, 2024       14:27 WIB

Ipotnews - PT Bank Central Asia Tbk ( akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp50,00 per saham untuk tahun buku 2024 tepatnya untuk periode 1 Januari 2024 sampai dengan 30 September 2024.
"Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. ungkap manajemen Bank BCAdalam siaran pers, Selasa (12/11).
Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini.
"Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham," ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
Berdasarkan keterbukaan informasi publik BEI, rencana pembagian dividen interim ini didasarkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Central Asia Tbk tanggal 14 Maret 2024, dan keputusan Direksi No. 0185/SK/DIR/2024 tanggal 8 November 2024 serta persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.
Adapun jadwal pembagian dividen interim tunai tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 20 November 2024
  2. Tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 21 November 2024
  3. Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 22 November 2024
  4. Recording date yang berhak atas dividen pada 22 November 2024
  5. Tanggal ex dividen di pasar tunai 25 November 2024
  6. Tanggal pembayaran dividen Desember 2024.

Pembagian dividen interim ini mengacu pada kinerja perusahaan yang membukukan laba bersih sebesar Rp41,1 triliun, tumbuh 12,8 persen secara tahunan (yoy) hingga kuartal III 2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp36,4 triliun. Pendapatan bunga bersih sebesar perseroan Rp61,1 triliun, naik 9,5 persen yoy dari setahun sebelumnya Rp55,8 triliun.(Marjudin)

Sumber : admin