Bos The Fed Sebut Inflasi Bakal Naik, S&P 500 Ditutup Mendatar; Nasdaq Menguat
Thursday, June 19, 2025       05:22 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan S&P 500 hampir mendatar, mengembalikan keuntungan sebelumnya setelah Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan inflasi harga barang diperkirakan naik selama musim panas karena tarif Presiden Donald Trump mulai berlaku bagi konsumen.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 44,14 poin, atau 0,10%, menjadi 42.171,66, S&P 500 melemah 1,85 poin, atau 0,03%, menjadi 5.980,87, dan Nasdaq Composite Index naik 25,18 poin, atau 0,13%, menjadi 19.546,27, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (18/6) atau Kamis (19/6) pagi WIB.
Energi memimpin kejatuhan di antara sejumlah sektor S&P 500, sementara teknologi informasi membukukan kenaikan tertinggi.
The Fed tidak mengubah suku bunga, sesuai ekspektasi. Dalam pernyataannya, perumus kebijakan mempertahankan ekspektasi untuk dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, tetapi minoritas yang meningkat memperkirakan tidak akan ada pemotongan suku bunga sama sekali. Selain itu, mereka sedikit memperlambat laju yang diprediksi menjadi satu pemotongan seperempat poin persentase pada masing-masing tahun 2026 dan 2027.
Saham sedikit lebih tinggi sebelum komentar Powell. Saat dia berbicara, imbal hasil US Treasury juga memangkas sebagian besar penurunan sebelumnya.
"Dia menjelaskan dengan cukup jelas bahwa dia tidak akan mengubah kebijakan moneter sampai mereka yakin akan dampak tarif terhadap inflasi," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Spartan Capital Securities.
Jadi, "kita memiliki kombinasi imbal hasil yang naik, dan fakta bahwa perlu waktu untuk melihat dampak" tarif, papar dia.
Investor juga mencermati perkembangan di Timur Tengah. Beberapa khawatir tentang kemungkinan keterlibatan militer Amerika Serikat yang lebih langsung dalam perang udara Israel-Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak tuntutan Trump untuk penyerahan tanpa syarat. Trump mengatakan kesabarannya telah habis, meski dia tidak menunjukkan apa langkah selanjutnya.
Pada awal sesi, data klaim pengangguran awal menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu, tetapi tetap pada level yang konsisten dengan hilangnya momentum pasar tenaga kerja lebih lanjut pada Juni.
"Pesan Powell konsisten dengan apa yang telah dikomunikasikan. Inflasi masih tinggi, tetapi tarif dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi kartu liar. Powell mengatakan jika bukan karena tarif, dia akan memangkas suku bunga sekarang," kata Sahak Manuelian, Managing Director Wedbush Securities di Los Angeles.
Saham penerbit stablecoin, Circle Internet, meroket 33,8% setelah Senat AS meloloskan RUU untuk membuat kerangka regulasi bagi token mata uang kripto yang dipatok dolar, dikenal sebagai stablecoin.
Pabrikan baja, Nucor, melonjak 3,3% setelah perkiraan laba kuartal kedua yang berada di atas estimasi analis.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,28 banding 1 di NYSE . Ada 102 harga tertinggi baru dan 55 terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 2.613 saham menguat dan 1.882 saham menyusut di mana jumlah yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,39 banding 1.
Volume di bursa Wall Street tercatat 16,48 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,99 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Goldman Sachs (1,70%)
-JPMorgan (1,66%)
-Merck & Co (1,30%)
Saham berkinerja terburuk
-Visa A (-4,88%)
-Boeing (-1,29%)
-J&J (-1,08%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Caesars (4,91%)
-Enphase (4,18%)
-Jabil Circuit (3,95%)
Saham berkinerja terburuk
-Mastercard (-5,39%)
-Visa A (-4,88%)
-Zoetis Inc (-4,07%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Nature Wood ADR (142,03%)
-Kwesst Micro Systems (95,14%)
-Ptl (84,44%)
Saham berkinerja terburuk
-CERo Therapeutics Holdings (-42,01%)
-Biomea Fusion (-34,48%)
-Plus Therapeutics (-34,38%)

Sumber : Admin