Bursa Ekuitas Eropa Catat Rekor Penutupan Tertinggi Setelah ECB Pangkas Suku Bunga
Friday, January 31, 2025       03:23 WIB

Ipotnews - Indeks acuan Eropa ditutup pada rekor tertinggi, Kamis, dipimpin saham real estat, setelah investor memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa (ECB) tahun ini dan menelaah laporan keuangan perusahaan yang variatif.
ECB menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin menjadi 2,75% dan tetap membuka peluang untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut karena kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi yang lesu mengesampingkan ketakutan seputar inflasi yang terus bertahan, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Kamis (30/1) atau Jumat (31/1) dini hari WIB.
Keputusan itu diambil setelah data yang menunjukkan ekonomi zona euro secara tak terduga stagnan pada kuartal terakhir. Kini, trader memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 70 bps pada akhir tahun.
"Langkah yang sudah diprediksi dan sudah diperkirakan secara luas. Penurunan suku bunga pada Maret seharusnya tidak menimbulkan kontroversi, tetapi setelah itu, para petinggi perlu diyakinkan. Saya memperkirakan jeda pada April," kata Arne Petimezas, Direktur Riset AFS Group.
Langkah bank sentral itu kontras dengan keputusan Federal Reserve yang tidak mengubah suku bunga, Rabu.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melonjak 0,86% atau 4,58 poin menjadi 538,84, mencatat kenaikan ke-10 dalam 12 sesi terakhir. Indeks saham unggulan Jerman, DAX, menguat 0,41% atau 86,67 poin menjadi 21.727,20, juga menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Sementara, Indeks FTSE 100 Inggris meningkat 1,04% atau 89,07 poin jadi 8.646,88 dan CAC Prancis bertambah 0,88% atau 69,16 poin menjadi 7.941,64.
Saham real estat yang sensitif terhadap suku bunga melesat 1,9% karena imbal hasil obligasi Jerman menurun, dengan surat utang bertenor dua tahun berada di level terendah sejak 8 Januari.
Leg Immobilien dan Tag Immobilien masing-masing melambung 4,6%, yang semakin dibantu oleh peningkatan peringkat oleh pialang HSBC .
Indeks saham yang melacak perusahaan berkapitalisasi menengah dan kecil masing-masing naik 1% dan 1,1%.
Saham teknologi menguat untuk hari ketiga berturut-turut, melonjak 1,1% ketika sektor tersebut terus pulih dari aksi jual awal pekan yang dipicu kehadiran model AI yang lebih murah dari perusahaan China DeepSeek.
Namun, kenaikannya dibatasi oleh kejatuhan STMicroelectronics sebesar 10,7% setelah salah satu produsen chip terbesar di Eropa itu memperkirakan penjualan pada kuartal pertama 2025 kemungkinan akan turun lebih jauh.
Deutsche Bank juga menentang tren tersebut, merosot sekitar 3,2% setelah bank terbesar di Jerman itu membukukan penurunan laba kuartal keempat dan laba tahun penuh 2024 yang lebih besar dari perkiraan.
Nokia meroket 6,7% setelah melaporkan laba operasi dan penjualan kuartal keempat yang disesuaikan lebih kuat dari perkiraan, dan optimistis tentang prospek 2025.
Dalam berita M&A, ITV melompat 3,6% setelah sebuah laporan mengatakan lembaga penyiaran Inggris itu mengadakan pembicaraan tahap awal dengan grup yang didukung Abu Dhabi, RedBird IMI, tentang kemungkinan penggabungan bisnis produksi mereka masing-masing. Sektor media yang lebih luas naik 1,9%. (ef)

Sumber : Admin