Bursa Ekuitas Eropa Tersungkur Dipicu Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi
Friday, September 06, 2024       03:17 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa terperosok, Kamis, karena data ekonomi yang variatif memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan mengimbangi kenaikan di sektor yang sensitif terhadap suku bunga, dengan CAC 40 Prancis memimpin kejatuhan indeks regional.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,54% atau 2,77 poin menjadi 512,05, dengan sektor healthcare, bahan kimia, dan barang-barang pribadi semuanya melorot lebih dari 1%, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Kamis (5/9) atau Jumat (6/9) dini hari WIB.
Kekhawatiran ekonomi terus membebani sentimen. Pesanan industri Jerman naik lebih dari ekspektasi sepanjang Juli, tetapi penjualan ritel zona euro turun secara tahunan.
Itu, dikombinasikan dengan beberapa tanda pelemahan di pasar tenaga kerja Amerika Serikat, membuat investor berhati-hati menjelang data utama non-farm payrolls AS, Jumat.
"Pesanan industri adalah berita baik bagi Jerman tetapi semua orang saat ini fokus pada data ketenagakerjaan Amerika... ketegangan di pasar semakin meningkat menjelang jobs data AS besok (Jumat waktu setempat) yang merupakan alasan mengapa kita melihat aksi jual terus-menerus di pasar saham Wall Street dan Eropa," kata Ipek Ozkardeskaya, analis Swissquote Bank.
Indeks acuan Prancis merosot 0,92% atau 69,01 poin menjadi 7.431,96, penurunan ketiga berturut-turut, karena ketakutan tentang perlambatan di konsumen utama China membebani saham luxury brand.
Indeks saham luxury brand anjlok lebih dari 3%, dengan LVMH dan Hermes International masing-masing melorot 3,6% dan 6,4%.
Pemilihan Michel Barnier--mantan negosiator Brexit Uni Eropa--sebagai perdana menteri Prancis membantu mengangkat beberapa saham bank dan obligasi pemerintah dengan harapan hal itu akan meredakan kekacauan politik di negara tersebut sejak Presiden Emmanuel Macron menyerukan pemilihan umum dadakan pada Juni.
"Memiliki Perdana Menteri adalah pertanda baik dan itu akan menenangkan kegelisahan di pasar, tetapi periode ketidakpastian (politik) ini telah merusak selera investor terhadap Prancis," ujar Ozkardeskaya.
Indeks acuan DAX Jerman mendatar, turun tipis 0,08% atau 15,35 poin menjadi 18.576,50. Institut Ifo negara itu mengatakan ekonomi kemungkinan akan mandek tahun ini, berbeda dengan perkiraan sebelumnya tumbuh 0,4%.
Indeks FTSE 100 Inggris menyusut 0,34% atau 27,89 poin menjadi 8.241,71.
Sektor utilitas dan real estat yang sensitif terhadap suku bunga menjadi top gainer, keduanya menguat lebih dari 1% karena investor terus memperkirakan pemangkasan suku bunga bulan ini dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve.
Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga deposito sebesar 25 basis poin pada 12 September dan sekali lagi di Desember.
Di antara saham-saham individual, Airbus SE tersungkur 1,4% setelah regulator keselamatan udara Eropa mengatakan akan meminta inspeksi pada setidaknya sebagian dari armada A350-nya setelah bagian mesin rusak selama penerbangan Cathay Pacific.
Vistry melambung 8,5% developer perumahan Inggris itu mengatakan akan membeli kembali saham senilai 130 juta pound menyusul kenaikan laba setengah tahunan sebesar 7%.
Saham teknologi secara umum berguguran, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, dengan ASML Holdings kehilangan 2,2%, mengikuti kejatuhan saham semikonduktor Amerika. (ef)

Sumber : Admin