- Bursa Eropa menguat, dengan CAC 40 melonjak 1,38%, setelah pemerintah Prancis selamat dari dua mosi tidak percaya dan menangguhkan reformasi pensiun.
- Saham Nestl naik 9,3%, didorong penjualan kuat dan rencana pemangkasan 16.000 karyawan; sektor makanan dan minuman menopang penguatan STOXX 600.
- Sentimen pasar positif berkat stabilitas politik Prancis dan laporan keuangan solid dari perusahaan besar Eropa dan AS.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa menghijau, Kamis, dengan indeks saham Prancis melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, setelah pemerintah berhasil bertahan dari dua mosi tidak percaya di parlemen. Kenaikan saham Nestl turut mendorong penguatan di pasar saham Eropa secara keseluruhan.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup meningkat 0,69% atau 3,89 poin menjadi 571,66, ditopang sektor makanan dan minuman yang mengimbangi pelemahan pada sektor asuransi, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Kamis (16/10) atau Jumat (17/10) dini hari WIB.
Di antara bursa utama, Indeks DAX Jerman menguat 0,38% atau 90,82 poin ke posisi 24.272,19, FTSE 100 Inggris naik 0,12% atau 11,34 poin menjadi 9.436,09, sementara CAC 40 Prancis melambung 1,38% atau 111,59 poin jadi 8.188,59.
Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu berhasil mempertahankan jabatannya setelah Partai Sosialis memberikan dukungan di detik-detik akhir terhadap pemerintahan Presiden Emmanuel Macron. Sebagai imbalannya, pemerintah sepakat menangguhkan reformasi pensiun yang sebelumnya menuai kontroversi luas.
Pasar merespons positif perkembangan politik tersebut. Saham blue-chip Prancis melesat 1,4%, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun turun ke level terendah dua bulan, dan euro menguat terhadap dolar AS.
"Dengan meredanya ketidakpastian politik, saham Prancis berpeluang kembali sejalan dengan prospek global, bukan lagi semata-mata dipengaruhi isu domestik," ujar Lilian Chovin, Head of Asset Allocation Coutts.
Namun, Chovin mengingatkan risiko penurunan peringkat kredit Prancis masih membayangi jika defisit anggaran -- yang tahun lalu hampir dua kali lipat dari batas 3% Uni Eropa -- tidak segera ditekan.
Di sisi korporasi, saham Nestl melejit 9,3%, menjadi kenaikan harian terbesar sejak 2008, setelah melaporkan penjualan yang lebih kuat dari perkiraan dan mengumumkan rencana pemangkasan 16.000 karyawan di bawah kepemimpinan CEO baru, Philipp Navratil.
Kinerja positif sejumlah perusahaan besar Amerika Serikat dan Eropa pekan ini juga mengangkat sentimen investor, setelah sebelumnya sempat tertekan oleh ketegangan dagang AS-China. Berdasarkan data LSEG IBES, laba perusahaan anggota STOXX 600 pada kuartal III/2025 kini diperkirakan tumbuh 0,5%, naik dari proyeksi penurunan 0,2% sepekan lalu.
"Laporan kinerja bank-bank Eropa dan perusahaan pertahanan akan menarik untuk dicermati, mengingat harga saham mereka sudah melompat tajam sejak awal tahun," kata Janet Mui, Kepala Analisis Pasar RBC Brewin Dolphin.
Di antara saham yang mencuri perhatian, produsen peralatan laboratorium asal Jerman Sartorius melesat 7,6%, sementara anak usahanya di Prancis, Sartorius Stedim Biotech, meroket 9,6% setelah merilis hasil kinerja dan proyeksi yang solid.
Perusahaan minuman keras asal Prancis, Pernod Ricard, melejit 4% setelah mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal pertama tahun fiskal.
Sebaliknya, saham operator hotel dan restoran Inggris, Whitbread, anjlok 10,3% setelah melaporkan laba semester pertama turun 7% akibat melemahnya penjualan makanan dan minuman.
Dari Jerman, saham Merck KGaA melorot 3,9% setelah perusahaan farmasi dan teknologi tersebut memberikan panduan laba 2026 yang dianggap terlalu konservatif oleh pasar.
Secara keseluruhan, pasar saham Eropa menguat di tengah meredanya risiko politik di Prancis, dukungan dari laporan keuangan positif, dan optimisme investor terhadap stabilitas ekonomi kawasan. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin