Bursa Siang: Saham Asia Terhambat Potensi Trump Menang Pilpres AS, IHSG Meniti Zona Hijau
Tuesday, July 02, 2024       12:53 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berselancar di teritori hijau saat akhir sesi I pada perdagangan hari Selasa (2/7). IHSG bertambah +0,15 persen (+10 poin) ke posisi 7.150.
Sektor energi menyokong laju IHSG terkuat setelah naik 1,88% di sesi I. Sedangkan industri yang terlemah turun 1,11%. Volume perdagangan mencapai 81,35 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp5,15 triliun.
Saham top gainers LQ45: , ,
Saham top losers LQ45: , ,
Bursa Asia
Saham Asia variatif pada trading hari Selasa (2/7), tidak memiliki arah secara keseluruhan. Indeks MSCI Asia (tidak termasuk Jepang) drop 0,2 persen.
Namun sektor banking sukses mengerek market saham Tokyodi tengah lompatan yield surat utang negara tersebut. Sementara di bursa Hong Kong, sektor properti menopang Indeks Hang Seng. Pasar saham China daratan landai.
Dolar AS menjulang ke deket level tertinggi dalam 38 tahun terakhir terhadap yen menyusul kenaikan yield US Treasury karena investor mempertimbangkan potensi Donald Trump menduduki kursi kepresidenan yang kedua.
Pasangan mata uang USD/JPY sangat sensitif terhadap imbal hasil AS, dan imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik hampir 14 basis poin menjadi 4,479% di awal minggu ini. Para analis mengaitkan langkah ini dengan harapan Trump memenangkan kursi kepresidenan, yang mengakibatkan tarif lebih tinggi dan pinjaman pemerintah. Imbal hasil 10-tahun berada di 4,4534% di jam Tokyo.
Kinerja debat Presiden Joe Biden yang melemah minggu lalu adalah pemicu di balik lonjakan imbal hasil. Namun katalis tambahan datang dengan keputusan Mahkamah Agung pada hari Senin bahwa Trump memiliki kekebalan luas dari penuntutan atas upaya untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020, kata Chris Weston, Kepala riset di Pepperstone.
"Pedagang obligasi memperhatikan peluang Trump yang semakin besar untuk menduduki Gedung Putih, dan pasar merasakan Trump 2.0 akan bersifat inflasi," kata Weston.
Nikkei225 (Jepang) +1,15%
Topix (Jepang) +1,25%
Shanghai Composite (China) +0,04%
Shenzhen Component (China) -0,71%
CSI300 (China) -0,09%
Hang Seng (Hong Kong) +0,57%
Kospi (Korsel) -0,90%
Taiex (Taiwan) -0,70%
S&P/ASX200 (Australia) -0,35%
Currency
USD-JPY ke 161,67/+0,13%
USD-SGD ke 1,3585/+0,07%
AUD-USD ke 0,6640/-0,30%
USD-CNY ke 7,2711/+0,04%
USD-MYR ke 4,7190/+0,11%
USD-THB ke 36,8140/+0,23%
USD-IDR ke 16.378/+0,35%
Oil
Harga minyak sedikit berubah pada hari Selasa, di tengah ekspektasi meningkatnya permintaan bahan bakar musim perjalanan di musim panas dan kemungkinan pemotongan suku bunga AS yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Harga minyak mentah Brent naik 20 sen menjadi $86,80 per barel setelah naik 1,9% pada sesi sebelumnya ke penutupan tertinggi sejak 30 April. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 15 sen menjadi $83,53 per barel, setelah naik 2,3% ke level tertinggi sejak 26 April.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

berita terbaru
Wednesday, Jul 03, 2024 - 17:56 WIB
Indonesia Market Summary (03/07/2024)
Wednesday, Jul 03, 2024 - 17:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PORT, Beli
Wednesday, Jul 03, 2024 - 17:11 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Jual
Wednesday, Jul 03, 2024 - 16:41 WIB
Harga Emas Antam Melorot Rp 3.000 Per Gram